
Kemendikbudristek, Inovasi yang Mentransformasi Pendidikan Nasional (Foto: Dok Kemendikbudristek)
JAKARTA, KanalMuria – Dalam Rapat Kerja (raker) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memaparkan berbagai capaian program tahun 2022.
Capaian ini terkait inovasi teknologi, pembiayaan pendidikan, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), pembelajaran dan literasi, serta perencanaan berbasis data yang mentransformasi pendidikan nasional.
Mendikbudristek menyebut, saat ini terdapat 71.991 sekolah formal telah menerima bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tahun 2020-2022. Bantuan ini merupakan belanja Kemendikbudristek dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik. Selain itu, sebanyak 1.253.074 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah.
“Terdapat empat Platform Digital yang saat ini digunakan yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM), Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Profil Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur. Tercatat 13.655.723 pengguna Platform Digital pada tahun 2022,” papar Menteri Nadiem di Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (24/01) lalu.
Capaian pada PMM itu sendiri adalah, pertama 150.731 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Kedua, 1.351.779 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Ketiga, 607 ribu PTK telah mengunduh perangkat ajar pada PMM,
“Ini adalah aplikasi yang digunakan guru-guru kita untuk belajar dan mengupgrade kemampuan dan kompetensi mereka, dan sudah dua juta lebih guru mengakses aplikasi ini,” kata Mendikbudristek.
Sementara itu, Anggota Komisi X, Putra Nababan mengapresiasi berbagai program Merdeka Belajar. “Ini merupakan capaian yang sangat bagus, dan saya mendukung program-program episode ini menjadi sustain. Saya pun yakin bahwa program ini akan sustain,” katanya.
Sementara itu, untuk salur langsung BOS, penyaluran Dana BOS langsung disampaikan ke rekening satuan pendidikan, baik BOS, BOP PAUD, maupun BOP Kesetaraan. Kini, BOP langsung ditransfer ke rekening satuan pendidikan, baik PAUD maupun Pendidikan Kesetaraan, sehingga mengurangi keterlambatan satu bulan lebih cepat dibandingkan tahun 2021.
“Hal ini mengurangi keterlambatan sebesar 32 persen atau sekitar tiga minggu lebih cepat dibandingkan tahun 2019,” terang Mendikbudristek.
Lebih lanjut, Nadiem menerangkan peningkatan satuan biaya BOS dan BOP juga telah disesuaikan dengan karakteristik daerah berdasarkan indeks kemahalan daerah dan peserta didik. Khusus wilayah 3T, rata-rata peningkatan satuan biaya BOS sebesar 49,63 persen dan BOP sebesar 50,89 persen.
“BOS majemuk dan BOP majemuk sudah kita implementasikan untuk memastikan sekolah-sekolah di daerah yang paling terpencil, di daerah yang tingkat ekonominya paling membutuhkan itu menerima bantuan jauh lebih banyak,” tutur Nadiem. (ok/syn)