
Kondisi tepi sungai pasca Desa Godo diterjang banjir bandang akhir November lalu (Foto: iby/KanalMuria)
PATI, KanalMuria – Kepala Posko Pemulihan Banjir Bandang Dukuh Tamansari, Ahmad Ridho berharap ada bantuan pembangunan tanggul di sepanjang sungai di sekitar Desa Godo. Hal itu dia sampaikan setelah banjir bandang kembali menerjang Desa Godo, usai hujan deras mengguyur Kecamatan Winong, Kabupaten Pati pada Senin (19/12).
“Banjir itu termasuk bandang, tapi langsung surut. Namun warga sempat meninggalkan rumah karena takut terjadi banjir bandang seperti pada akhir November lalu. Peristiwa banjir semalam tidak disebabkan luapan dari sungai, tapi dari bukit di atas Desa Godo,” kata Ridho kepada KanalMuria, Selasa (20/12).
Dia mengaku, Desa Godo sudah menjadi langganan banjir seperti itu. Namun banjir bandang yang terjadi pada November akhir lalu merupakan yang terparah.
Berdasarkan keterangan dari Ridho, setelah peristiwa yang menyebabkan 8 rumah di Desa Godo roboh itu, sungai sudah dinormalisasi dari pihak-pihak terkait. “Dari pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) sudah melakukan normalisasi sungai menggunakan alat berat. Setelah itu, datang lagi alat berat untuk normalisasi selokan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pati,” jelasnya.
Ridho mengaku bersyukur sudah ada tindakan normalisasi sungai di sekitar Desa Godo. Namun dia juga berharap agar pemerintah membangun tanggul sepanjang 250 meter sungai dari ujung hingga perbatasan Desa Godo.
“Harapannya dibangunkan tanggul dari pemerintah dan pihak-pihak terkait. Kalau bisa tanggul sekitar 250-an meter dari ujung hingga perbatasan Desa Godo,” ujar Ridho.
Selain itu, warga Desa Godo juga telah melakukan upaya penanaman pohon. Tapi menurut Ridho, upaya tersebut kurang maksimal jika di hulu masih belum dilakukan upaya penghijauan. (iby/de)