Home » Kelompok Masyarakat Pati Cinta Damai Gelar Aksi Simpatik, Sikapi Stigma Negatif Warganet Terhadap Kasus Pengeroyokan di Sukolilo

PATI, Kanalmuria.com- Puluhan Kelompok Masyarakat Pati Cinta Damai dengan mengusung “Aksi Pati Cinta Damai” menggelar aksi simpatik di Alun-alun Simpang Lima, Minggu (16/6/2024). Aksi ini digelar atas kuatnya stigma negatif dari warganet terhadap Pati buntut kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo, Pati.

Bahkan warganet ramai-ramai mengubah hingga menandai wilayah tersebut dengan berbagai nama-nama baru, seperti desa pembunuh, desa penadah, wisata bakar mobil, tempat begal, serta nama-nama yang tak lazim hingga menutup akses wilayah tersebut sebagai buntut ramainya kasus pengeroyokan bos rental mobil dihakimi warga di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo.

Selain menyampaikan pernyataan sikap peserta menampilkan aksi teatrikal seorang wanita yang menggambarkan sejarah Pati tempo dahulu yang menjunjung tinggi nilai gotong royong, toleransi serta mengembalikan Pati sebagai daerah yang damai dan harmonis. Peserta aksi juga membagikan bunga sebagai simbol cinta damai.

Koordinator aksi, Aris Heru Prasetyo mengatakan, kegiatan kali ini merupakan salah satu upaya untuk mengubah stigma masyarakat luar daerah yang saat ini tengah menyoroti peristiwa di wilayah Sukolilo. Dia menegaskan, bahwa pati tidak boleh dihakimi hanya berdasarkan satu peristiwa yang terjadi di satu desa tersebut.

“Bentuk keprihatinan masyarakat Kabupaten Pati yang akhir-akhir ini memborbardir di media sosial. Untuk itu kami yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai ingin memberi pesan, bahwa kami ini cinta damai dan kami mendukung penuh kepolisian menegakan hukum,” tandasnya.

Selain aksi teatrikal, sekelompok masyarakat Pati yang lain pun juga menggelar aksi berbagi seribu bunga merah kepada masyarakat, polisi hingga mahasiswa.

“Kami mewakili teman-teman Badan Eksekusi Mahasiswa Universitas Safin Pati menyatakan Pati Cinta Damai serta mendukung kepolisian dalam menegakkan hukum,” ujar Wakil Presiden BEM USP, Mohammad Ali Nurdin.

Ali mengungkapkan sebagai wong ( orang) Pati turut prihatin atas peristiwa pengeroyokan dan main hakim sendiri yang terjadi di wilayah Sukolilo Pati. Efeknya, kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini banyaknya pemberitaan yang masif sehingga memunculkan stigma negatif.

“Jujur kami sangat prihatin atas insiden yang terjadi di Sukolilo dan semoga hal itu tidak terulang lagi. Kami sebagai generasi muda ingin Pati yang cinta damai,” tukasnya.(Al)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *