Home » Kecapekan, Petani Lansia Meninggal Dunia di Sawah
Kecapekan, Petani Lansia Meninggal Dunia di Sawah

Kecapekan, Petani Lansia Meninggal Dunia di Sawah (Foto: Dok Humas Polres Grobogan)

GROBOGAN, KanalMuria – Lagi, seorang petani warga Desa Kradenan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, S, 74, meninggal dunia saat mencangkul di sawah yang disewa anaknya di Dusun Wates, Selasa (28/02). Petani ini ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB. Sementara Polsek Kradenan bertindak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian.

Korban, diketahui jatuh terjengkang dengan posisi telentang. Setelah dilakukan pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Kradenan AKP Haryono menjelaskan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh Damat, 56, warga Dusun Wates, Desa Kradenan yang berada di pinggir jalan tak jauh dari lokasi kejadian. Sekitar pukul 12.15 WIB, ia berpapasan dengan korban saat berangkat menuju ke sawah.

“Saksi berpapasan di pinggir sawah di Dusun Wates, Desa Kradenan dengan korban. Korban berkata hendak mencakul di sawah milik Sunhadi yang saat ini telah disewa secara musiman oleh anak korban,” ujar Kapolsek Kradenan.

Setelah mencakul sekitar 15 menit, saat mengangkat cangkulnya, tiba-tiba korban jatuh ke belakang dengan posisi terlentang. Melihat kejadian tersebut,  Damat berteriak minta tolong kepada warga yang ada di warung yang jaraknya sekitar 100 meter, serta memanggil anaknya di rumah.

“Selanjutnya warga bersama–sama dengan anak korban mendatangi lokasi kejadian dan menolongnya. Korban dibawa ke pinggir jalan dan dibersihkan dari lumpur dalam keadaan pingsan. Beberapa saat kemudian perawat dari Puskesmas Kradenan II mengecek korban, ternyata nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia,” ujarnya.

Jenazah langsung dibawa ke rumah korban dan dilaporkan ke Polsek Kradenan. Menerima laporan tersebut, anggota Polsek Kradenan mendatangi lokasi kejadian bersama Tim Inafis Polres Grobogan.

Berdasarkan pemeriksaan luar terhadap korban, tidak ada tanda-tanda penganiayaan/kekerasan pada tubuh korban. Keluarga korban menerimakan dan menyadari sepenuhnya kejadian tersebut adalah musibah kehendak Allah SWT  dan membuat surat penolakan dilakukan outopsi. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan.

“Dari hasil olah TKP dan keterangan para saksi serta pemeriksaan medis, penyebab meninggalnya korban diduga kuat karena kecapekan. Diperkuat keterangan saksi, bahwa korban sudah beberapa hari ini bekerja mencangkul dan mencabut bibit pada di sawah tetangga,” ujar AKP Haryono. (tra/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *