
Keamanan Bahan dan Stok Pangan di Kota Semarang Terus Dipantau (Foto: Dok Pemkot Semarang)
SEMARANG-KOTA, KanalMuria – Pemkot Semarang rutin melakukan pemantauan keamanan bahan pangan, sekaligus memantau stok dan harga kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar tradisional.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengakui selama bulan Ramadhan tingkat konsumtivitas masyarakat meningkat terutama kebutuhan bahan pangan. Terkait hal tersebut pengawasan keamanan bahan pangan dan juga harga bahan pangan harus selalu dimonitor agar tidak menimbulkan gejolak.
Mengutip dari semarangkota.go.id, Iswar menyebut, meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat ini harus dibarengi dengan pengawasan bahan pangan karena dikhawatirkan akan banyak makanan yang menggunakan zat-zat berbahaya. Seperti makanan mengandung formalin, boraks maupun pewarna tekstil.
“Ini saatnya kita turun ke bawah agar produsen makanan bisa paham dan tidak memproduksi makanan yang tidak layak dikonsumsi,” jelasnya
Berbagai upaya dari Pemkot terus dilakukan salah satunya dengan mengandalkan mobil laboratorium milik Dinas Ketahanan Pangan untuk mendatangi lokasi-lokasi pasar dan langsung mengambil sampel makanan agar bisa dicek kandungannya. Harapannya, makanan yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat bisa diminimalisir.
“Sikap tegas kita berdasar pada peraturan perundangan seperti izin PIRT nya dicabut jika terbukti memproduksi makanan yang mengandung bahan berbahaya,” tuturnya.
Sementara untuk pemantauan harga dan stok bahan pangan, Iswar yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengaku saat ini belum ada gejolak harga yang berarti di pasaran.
Ia bersama TPID terus melakukan pemantauan harga dan meminta laporan dari kepala pasar terkait dengan harga dan stok kebutuhan pangan terutama selama Ramadhan.
“Satgas pangan dan satgas inflasi masih jalan terus mengikuti harga di pasaran. Saat ini yang ada kenaikan beras yang HET nya naik jadi Rp 11 ribu lebih. Tapi bahan lainnya masih aman,” ujarnya. (tra/ion)