Home » Kasus Potongan Tubuh di Sukoharjo, Polisi Pastikan Korban Mutilasi Warga Keprabon Solo
Kasus Potongan Tubuh di Sukoharjo, Polisi Pastikan Korban Mutilasi Warga Keprabon Solo

Kasus Potongan Tubuh di Sukoharjo, Polisi Pastikan Korban Mutilasi Warga Keprabon Solo (Foto: Dok Humas Polda Jateng)

SUKOHARJO, KanalMuria – Petugas gabungan dari Polres Sukoharjo dan Polda Jateng terus bekerja keras mengungkap kasus penemuan sejumlah potongan tubuh manusia di Sukoharjo dan Surakarta. Potongan mayat yang mengambang di Bengawan Solo tersebut diduga sebagai korban pembunuhan dan mutilasi.

Hal ini diungkapkan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy melalui keterangan tertulisnya. “Saat ini penyidik dari Polres Sukoharjo diback up Ditreskrimum Polda Jateng masih bekerja keras untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan dan mutilasi tersebut,” tuturnya, pada Sabtu, (27/05).

Sebelumnya diberitakan terdapat enam potongan tubuh mayat yang ditemukan di sejumlah titik di wilayah Sukoharjo dan Surakarta.

Potongan pertama berupa kaki kiri ditemukan warga pada Minggu (21/05) pukul 11.30 WIB di bantaran Bengawan Solo, Palur Mojolaban Sukoharjo. Berselang satu jam kemudian warga kembali menemukan potongan kedua berupa badan manusia di sungai Jenes bawah Jembatan Kampung Waringin Rejo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Selanjutnya di hari yang sama pada pukul 17.30 WIB kembali ditemukan potongan kepala manusia di bantaran sungai Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta. Kali ini potongan tubuh berupa tangan kiri ditemukan warga dan petugas pada pukul 19.00 WIB.  Bagian tubuh ini ditemukan saat warga dan petugas melakukan penyisiran tak jauh dari lokasi penemuan kedua.

Keesokan harinya, Senin, 22/05 sekira 06.30 WIB, warga menemukan potongan tangan kanan di aliran sungai Jenes di Kecamatan Serengan, Solo. Dari serangkaian penemuan bagian tubuh yang saling terpisah namun berkaitan ini, petugas mulai melakukan penyelidikan.

Gerak cepat petugas langsung dipimpin Kapolres Sukoharjo AKBP Sigid dan Polresta Surakarta dipimpin Kapolresta Kombes Iwan Saktiadi. Kemudian Polres jajaran juga diback up Dirkrimum Polda Jateng bekerja sama dengan Inafis.

Tim gabungan juga melibatkan Tim Bid Dokes Polda Jateng yang dipimpin dr Summy Hastry serta tim Labfor Polda Jateng melakukan olah TKP. Proses identifikasi dan autopsi temuan potongan tubuh yang dimutilasi

Potongan-potongan tubuh tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dr Moewardi, Solo untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan forensik yang dipimpin langsung Kabiddokkes Kombes Pol Summy Hastry Purwanti selaku Kepala Tim DVI Polda Jateng.

Dari hasil autopsi, potongan tubuh yang ditemukan adalah satu tubuh anggota badan dengan satu orang jnazah. Jenazah ini diketahui berjenis kelamin laki-laki dengan usia sekitar 40-50 tahun. Untuk ciri-ciri korban, ada tato di lengan kanan atas dan punggung kanan dengan gambar naga.

Pada tubuh korban juga terdapat bekas luka akibat kekerasan benda tajam di kepala yang menyebabkan pendarahan hebat. Hal ini diduga menjadi penyebab kematian korban sebelum dimutilasi dan ditenggelamkan. “Hasil autopsi menyimpulkan sebab kematian kekerasan tajam pada kepala bagian atas,” tegas Iqbal.

Adapun identitas korban mulai terkuak saat petugas melakukan pemeriksaan Daktiloskopi pada sidik jari tengah. Hasilnya 70 persen teridentifikasi merupakan sidik jari milik korban berinisial R berusia 50 tahun.

Kemudian, petugas juga memeriksa sampel darah yang diambil dari pihak keluarga korban guna pemutakhiran hasil identifikasi dan diperkuat alat bukti lain berupa foto tato gambar naga pada lengan atas kanan yang didapatkan dari penyelidikan anggata opsnal

“Dari hasil CSI, Polri menyimpulkan bahwa korban adalah R, warga Keprabon Wetan, Banjarsari, Solo,” kata Iqbal

Adapun penanganan kasus tersebut berdasarkan laporan kehilangan yang diterima Polres Sukoharjo. Hingga kini petugas juga telah melakukan pemeriksaan terhadap 21 orang saksi.

“Polri dalam mengungkap kasus ini menggunakan metode Scientific Crime Investigation sehingga kasus ini dapat di ungkap berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan,” tandas Iqbal.

“Peran serta masyarakat dan media sangat membantu kami dalam perkuat informasi maupun sebagai saksi. “InsyaAllah dalam waktu yang tidak lama semua akan terungkap,” kata Iqbal penuh keyakinan. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *