Home » Kades Gunungpanti Sebut Banjir Bandang Akibat dari Gundulnya Area Perhutanan
Kades Gunung Panti Sebut Banjir Bandang Akibat dari Gundulnya Area Perhutanan

Kades Gunung Panti Sebut Banjir Bandang Akibat dari Gundulnya Area Perhutanan (Foto: iby/KanalMuria)

PATI, KanalMuria – Kepala Desa (Kades) Gunungpanti, Suwawi mengeluhkan gundulnya lahan di area Pegunungan Kendeng. Akibatnya, Desa Gunungpanti, Godo dan Sinomwidodo dilanda banjir bandang pada Rabu (30/11).

“Dari November, banjir itu menerjang desa sebanyak enam kali. Terakhir banjir bandang yang dampaknya luar biasa ini,” jelas Kades Gunung Panti saat ditemui KanalMuria setelah menerima bantuan sembako dari Perhutani, Jumat (2/12).

Suwawi mengungkapkan, akibat dari banjir bandang tersebut, total 102 rumah di Desa Gunungpanti mengalami kerusakan berat, sedang hingga ringan. Dengan rincian 8 rumah rusak berat, 2 rusak sedang, dan 92 rusak ringan.

Sebelumnya, dia sudah menyampaikan kepada pihak Perhutani, persoalan banjir di wilayah tersebut, disebabkan karena lahan hutan yang gundul. Suwawi meminta agar tanah yang dikelola rakyat untuk kembali diserahkan kepada Perhutani.

“Saya sudah sampaikan ke Perhutani untuk mencabut izin pengelolaan tanah oleh rakyat. Agar kembali diurus Perhutani, sebab lahan di atas itu sudah sangat parah,” terangnya.

Suwawi khawatir jika hal tersebut diteruskan, dampaknya akan lebih parah pada tahun 2023 mendatang. Sementara itu, berdasarkan jawaban dari pihak Perhutani, akan memperjuangkan usulan tersebut.

Masukan serupa juga disampaikannya kepada Penjabat Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro saat meninjau lokasi banjir bandang pada Kamis (1/12). Suwawi menegaskan kepada Henggar, bahwa banjir bandang disebabkan lahan yang gundul.

Selain itu, manfaat yang diterima masyarakat sangat kecil dibandingkan dampak bencana akibat dari gundulnya area perhutanan. Hal itu diperparah dengan pendangkalan sungai yang terjadi saat ini. “Kami warga desa siap mendukung jika kebijakan pengelolaan lahan tersebut dicabut,” lanjutnya

Sementara itu, Kades Gunung Panti mengandalkan warga desa dan Babinsa dalam penanganan peristiwa kebencanaan tersebut. Menurutnya, karena banjir surut dengan cepat, penanganan bisa dilakukan secara mandiri.

Sajianto, warga Desa Gunung Panti yang turut melakukan upaya penanganan bencana mengaku banjir sempat setinggi dada orang dewasa. Sedangkan proses evakuasi berjalan lancar karena dilakukan secara bergotong royong.

“Dari pihak desa sudah mendapatkan banyak sekali bantuan. Baik itu dari BPBD setempat hingga provinsi, Pemkab Pati hingga dinas-dinas terkait. Untuk saat ini warga mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terdampak banjir bandang,” imbuhnya. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *