
Universitas Muria Kudus (Foto: Iby/KanalMuria)
KUDUS, KanalMuria – Presiden BEM (Presbem) Universitas Muria Kudus (UMK), Aula Aqirurrohman menyatakan, Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak siap menurunkan 500 mahasiswa. Aksi demonstrasi mahasiswa ini, diagendakan digelar pada Jumat (09/06) siang, jika Yayasan Pembina Univesitas Muria Kudus (YP UMK) dan jajaran Rektorat UMK tidak menyatakan sikap maupun tidak merealisasikan tuntutan mahasiswa tersebut.
“Terakhir kami meminta per Kamis (08/06) ini kepada pimpinan, jika besok pukul 08.00 WIB tidak mengeluarkan statement atau klarifikasi maupun tindakan yang menemukan titik terang, kami akan melanjutkan aksi jam 13.00 WIB di depan Rektorat UMK,” tegas Ariq, sapaan akrab Presbem UMK mewakili Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak kepada KanalMuria, Kamis (08/06) sore.
Dia menegaskan, pihaknya siap menurunkan 500 mahasiswa untuk melakukan aksi demonstrasi di depan Rektorat UMK jika tuntutan tersebut tidak direalisasikan. Diketahui, Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak menuntut pencopotan Wakil Rektor (WR) I UMK, Sulistyowati atas buntut kekisruhan yang terjadi belakangan ini.
“Kami tunggu klarifikasi maupun tindakan dari atasan besok. Dari kami menyatakan siap turun melakukan aksi jika tuntutan itu tidak direalisasikan,” tegasnya.
Sebelumnya, para mahasiswa menyoroti kegaduhan belakangan ini yang dinilai mencoreng nama baik UMK. Beberapa di antaranya pencopotan Kaprodi PGSD, Siti Marfuah dan intimidasi terhadap Annisya Qonaah, lulusan PGSD terbaik yang dilakukan Sulistyowati.
Sementara Yayasan UMK dalam audiensi di Pendopo Kabupaten Kudus pada Selasa, (06/06), mengakui bahwa pencopotan Siti Marfuah sebagai Kaprodi PGSD merupakan kesalahan.
“Masukannya poin besar mengenai intimasi kepada mahasiswa kemudian kasus pemecatan yang sudah kami koreksi, dua itu terutama, ranah lain akan kita tindaklanjuti secara internal,” jelas Ketua Pengurus Yayasan Pembina UMK, Wahyu Wardhana.
Atas dasar itu, para mahasiswa menuntut untuk membongkar dalang pencopotan Siti Marfuah sebagai Kaprodi PGSD.
Aliansi Mahasiswa UMK Bergerak juga menyoroti intimidasi yang dilakukan Wakil Rektor (WR) I, Sulistyowati terhadap Annisya Qonaah, lulusan terbaik PGSD. Tindakan tersebut dinilai merupakan bentuk intervensi terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat mahasiswa. (iby/de)