Pati – Menjelang masa panen raya, harga bawang merah di Kabupaten Pati mengalami penurunan cukup tajam. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani karena nilai jual hasil panen tidak sesuai dengan harapan.
Di sejumlah sentra perdagangan, bawang merah kini dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan pekan sebelumnya. Kondisi tersebut berdampak langsung pada pendapatan petani yang bergantung pada komoditas hortikultura tersebut.
Para petani mengungkapkan bahwa harga saat ini belum mampu menutup biaya produksi yang telah mereka keluarkan. Pengeluaran untuk pupuk, perawatan tanaman, hingga ongkos panen dinilai tidak sebanding dengan harga jual di pasaran.
Melimpahnya pasokan bawang merah disebut menjadi salah satu faktor utama turunnya harga. Masuknya hasil panen secara bersamaan membuat ketersediaan barang di pasar meningkat drastis, sementara daya serap pasar terbatas.
Petani berharap adanya peran aktif dari pemerintah daerah untuk membantu menstabilkan harga. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain penguatan distribusi, penyediaan gudang penyimpanan, serta perluasan akses pemasaran ke luar daerah.
Fluktuasi harga bawang merah ini kembali menjadi tantangan bagi sektor pertanian di Pati. Ke depan, petani berharap adanya strategi jangka panjang agar kesejahteraan mereka tetap terjaga meski menghadapi dinamika pasar. (TIM)
