Home » Jelang HBKN, Begini Langkah NFA Kendalikan Inflasi Pangan
Jelang HBKN, Begini Langkah NFA Kendalikan Inflasi Pangan

Jelang HBKN, Begini Langkah NFA Kendalikan Inflasi Pangan (Foto: Dok Bapanas)

JAKARTA, KanalMuria – Lonjakan permintaan dan konsumsi pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri berpotensi mendorong kenaikan harga pangan, sehingga rentan mempengaruhi upaya pengendalian inflasi.

Mengantispasi kondisi tersebut Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menerapkan sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi pangan menjelang HBKN.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Kamis, (02/03), di Jakarta. Menurut Arief, pangan menjadi salah satu sektor yang memiliki andil signifikan terhadap pergerakan angka inflasi nasional. Sehingga langkah-langkah strategis pengendalian inflasi pangan menjelang HBKN Ramadan dan Idul Fitri harus menjadi prioritas dan dieksekusi dengan baik.

“Sejumlah langkah telah kita siapkan dan beberapa sudah dijalankan. Khususnya terkait upaya pengendalian harga beras, mengingat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beras menjadi komoditas pangan yang memberikan andil terhadap inflasi Februari 2023,” terangnya, dalam keterangan tertulisnya.

Arief menegaskan, pengendalian harga beras menjadi kunci untuk menjaga inflasi pangan jelang HBKN. Upaya mitigasi pengendalian harga beras terus dilakukan walaupun memasuki panen raya ini harga beras berangsung turun.

“Kita terus lakukan langkah mitigasi dan pengendalian harga beras, diantaranya melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di tingkat konsumen yang masih berjalan. Sampai dengan 1 Maret BULOG telah menyalurkan sekitar 413 ribu ton beras untuk kegiatan SPHP,” tuturnya.

Selain itu, NFA juga menjalankan langkah-langkah untuk memastikan penyerapan gabah/beras oleh Bulog berjalan optimal pada panen raya Maret-April ini. Persiapan dilakukan dengan menetapkan harga batas atas pembelian gabah/beras, melakukan pembahasan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah/beras dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras, serta meningkatkan kolaborasi BULOG dengan pelaku usaha penggilingan.

“Mengenai penyesuaian HPP, dalam beberapa hari ini NFA akan mengundang Kementerian dan Lembaga terkait serta seluruh stakeholder perberasan nasional untuk menghitung bersama-sama HPP terbaru,” jelas Arief.

“Ini harus betul-betul dipersiapkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem perberasan nasional, serta memastikan Bulog bisa melakukan penyerapan guna mengisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sesuai target, sehingga pemerintah memiliki instrumen untuk mengendalikan harga,” sambungnya.

Langkah pengendalian harga beras ini, tutur Arief, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah berhati-hati terhadap harga beras karena memiliki andil yang besar terhadap inflasi.

Selain menjaga stabilitas harga beras, Arief menambahkan, pengendalian inflasi pangan juga dilakukan dengan memastikan ketersediaan pangan, khususnya untuk komoditas pangan strategis yang perlu dipenuhi dari luar, seperti daging ruminansia dan gula konsumsi.

“Untuk daging sapi dan kerbau serta gula konsumsi kita sudah menugaskan Bulog dan minta Kementerian BUMN menugaskan BUMN Pangan melakukan pengadaan,” ujarnya. (eds/syn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *