Home » Jelang dan Saat Ramadhan NFA Gelar GPM (Gerakan Pangan Murah)
Jelang dan Saat Ramadhan NFA Gelar GPM (Gerakan Pangan Murah)

Jelang dan Saat Ramadhan NFA Gelar GPM (Gerakan Pangan Murah) (Foto: Dok Bapanas)

JAKARTA, KanalMuria – Melonjaknya permintaan dan konsumsi pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri berpotensi mendorong kenaikan harga pangan. Salah satu komoditas yang lonjakan permintaannya cukup tinggi salah satunya daging. Sehingga rentan mempengaruhi upaya pengendalian inflasi.

Mengantispasi kondisi tersebut Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menerapkan sejumlah langkah strategis untuk mengendalikan inflasi pangan menjelang HBKN. Hal ini disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, Kamis, (02/03), di Jakarta

Arief menjelaskan, untuk daging ruminansia ID FOOD akan melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging sapi dan BULOG akan melakukan pengadaan sekitar 100 ribu ton daging kerbau.

“Kedatangan dilakukan secara bertahap, kita percepat (kedatangannya) sebelum Lebaran untuk menambah stok dan menjaga harga daging di masyarakat,” paparnya.

Begitu juga dengan gula konsumsi, pada tahap pertama sampai dengan bulan Mei 2023, BUMN Pangan ID FOOD dan PTPN Holding Perkebunan ditugaskan melakukan pengadaan sekitar 215 ribu ton Gula Kristal Putih (GKP).

Dalam pengendalian inflasi jelang HBKN ini, NFA juga melakukan upaya stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng dengan mendistribusikan minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan Minyakita melalui BUMN Pangan ID FOOD. Sampai dengan 1 Maret 2023, ID FOOD telah didistribusikan total 11 juta liter ke 27 provinsi.

Melalui keterangan tertulisnya, Arief menambahkan, NFA juga memastikan pelaksanaan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dan operasi pasar atau Gerakan Pangan Murah (GPM) akan terus dilaksanakan sepanjang HBKN atau jelang Ramadan hingga Idul Fitri.

“Semakin mendekati hari H intensitasnya akan semakin kita tingkatkan. Operasi Pasar atau Gerakan Pangan Murah kita dorong dilaksanakan di 38 Provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia melalui kolaborasi dengan Dinas Urusan Pangan yanga ada di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia,” ujarnya.

Sampai akhir memasuki Maret ini, Arief menuturkan, telah banyak provinsi yang melaksanakan operasi pasar atau GPM, seperti Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jambi, Maluku, Sulawesi tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Aceh, NTB, dan NTT.

Pelaksanaan GPM merupakan hasil kolaborasi NFA bersama Kementerian dan Lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Bank Indonesia, Dinas Urusan Pangan se-Indonesia, BUMN, BUMD, Asosiasi, serta stakeholder lainnnya. Dalam kegiatan tersebut disediakan 9 bahan pangan strategis dengan harga wajar atau di bawah harga pasar.

“Melalui kegiatan GPM ini kita tingkatkan keterjangkauan dan daya beli masyarakat,” ucapnya.

Adapun berdasarkan data yang dirilis BPS, angka inflasi nasional Februari 2023 tercatat sebesar 0,16 persen secara bulanan, atau mengalami penurunan dari inflasi Januari 2023 yang berada di angka 0,34 persen. Untuk komoditas pangan, beras memberikan andil tertinggi sebesar 0,08 persen, disusul bawang merah sebesar 0,03 persen dan cabai merah sebesar 0,02 persen. (eds/syn)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *