
Jalan Purwodadi – Pati Kembali Tergenang Banjir (Foto: Han/KanalMuria)
GROBOGAN, KanalMuria – Jalan Raya Purwodadi – Pati kembali tergenang banjir setinggi 60 – 70 centimeter, setelah diguyur hujan deras pada Jumat (9/12) pukul 18.30 – 22.00 WIB. Akibatnya, sejumlah pengendara mengurungkan niatnya untuk menyeberang genangan dan menimbulkan kemacetan panjang.
“Banjir terjadi tepatnya di Jalan Purwodadi – Pati kilometer empat. Sementara kami alihkan pengendara untuk melewati jalur alternatif yang ada di Pati maupun Kudus,” kata Kapolsek Kota Grobogan, Ipda Candra.
Dia menjelaskan, curah hujan yang tinggi di sebelah utara Kecamatan Kota Grobogan menyebabkan banjir di ruas jalan tersebut. “Curah hujan dari daerah tinggi di utara Kecamatan Kota Grobogan, terus turun ke Jalan Purwodadi – Pati. Hasilnya, banjir menggenangi jalan setinggi kurang lebih 60 – 70 centimeter,” lanjutnya.
Meski ruas jalan tergenang banjir, tidak sedikit pengendara motor terlihat nekat mencoba menyeberangi genangan air. Karena tingginya air, sejumlah motor terlihat mogok dan terpaksa menepi setelah mencoba menyeberangi banjir.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kapolsek Kota menyampaikan, pihaknya berjaga-jaga di lokasi jika ada kendaraan yang macet di tengah jalan. Pihak kepolisian juga dibantu warga setempat untuk mengevakuasi kendaraan yang mogok.
Namun tidak sedikit pula pengendara yang memilih menunggu hingga situasi dirasa aman untuk menyeberang. Agung, salah seorang pengendara motor mengaku telah menunggu air surut sekitar satu jam untuk kembali melanjutkan perjalanan.
“Mau ke Grobogan, dari Purwodadi. Tapi ada banjir saya tunggu dulu sampai agak surut. Kalau sudah aman baru dilanjut perjalanannya,” ujarnya saat dimintai keterangan.
Selain pengendara motor, tingginya genangan air juga memaksa sejumlah mobil harus menepi dan menunggu banjir surut. Terlihat hanya kendaraan besar yang dapat melewati Jalan Purwodadi – Pati tanpa masalah berarti.
“Ini dari Yogja, mau ke Pati. Tapi tertahan di sini sudah agak lama. Banjirnya tinggi, jadi tidak berani lewat,” kata Ahmad, salah seorang pengemudi mobil yang memilih menunggu banjir surut.
Dia mengaku telah menunggu surutnya ketinggian air hampir dua jam. Ahmad juga berharap agar sungai-sungai untuk segera dinormalisasi supaya banjir seperti ini tidak terjadi lagi. Diketahui, jalur tersebut memang langganan banjir saat intensitas hujan tinggi dari Pegunungan Kendeng Utara. (rif/iby)