Home » Jalan Lingkar Jati Wetan Rusak Parah, Pengendara: Mirip Kolam
Jalan Lingkar Jati Wetan Rusak Parah, Pengendara: Mirip Kolam

Jalan Lingkar Jati Wetan Rusak Parah, Pengendara: Mirip Kolam (Foto: Iby/KanalMuria)

KUDUS, KanalMuria – Salah satu titik di Jalan Lingkar di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus mengalami kerusakan parah. Akibatnya, para pengendara yang melintas harus ekstra berhati-hati karena lubang yang menganga cukup dalam.

“Sudah dari sekitar Februari jalan rusak. Awalnya banjir, lalu aspal jalan itu mengelupas, sampai lubangnya melebar,” kata Jimuk, warga Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, yang bekerja di toko bangunan di Jalan Lingkar Jati Wetan, Selasa (21/03).

Dia mengaku, kerusakan jalan baru ditangani dengan cara diuruk material untuk menutup lubang. Tapi menurutnya, penanganan itu tidak efektif, karena jalan menjadi bergelombang dan membahayakan.

“Sudah ada penanganan dari pihak terkait. Tapi cuma diuruk, tidak diaspal atau ditambal. Padahal jalannya sudah sangat parah kerusakannya, lubangnya besar dan dalam,” lanjutnya.

Galih, seorang pengendara motor yang melintas, menyebut kerusakan di Jalan Lingkar Jati Wetan saat ini sudah menyerupai kolam. Sebab, lebar dan dalamnya lubang di jalan itu menyebabkan genangan air setelah turun hujan.

“Parah, sudah seperti kolam. Harus ekstra hati-hati, kalau tidak ya jatuh. Tadi ada mobil di depan saya saja sangat pelan-pelan, dan itu harus lewat pinggir yang lubangnya tidak terlalu dalam,” ujar warga Kecamatan Kudus Kota itu.

Dia berharap, kerusakan jalan tersebut segera ditangani agar tidak menimbulkan korban. “Ya semoga cepat ditangani, tidak cuma diuruk pakai material saja. Karena nanti pasti berlubang lagi, dan materialnya kemana-mana saat ada kendaraan lewat. Terutama saat truk melintas,” lanjut Galih.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kudus, Arif Budi Siswanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan penambalan jalan sementara. Upaya itu menjadi solusi karena kurangnya anggaran perawatan jalan.

“Anggaran perawatan jalan dari pemerintah daerah saat minim. Sehingga perbaikan jalan rusak hanya ditambal, itu pun dengan skala prioritas. Kalau anggarannya lebih, jalan-jalan rusak bisa diaspal ulang,” lanjut Arif. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *