KUDUS, kanalmuria.com-Puluhan ketua pengurus cabang (pengcab) KONI Kudus diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Kudus terkait korupsi dana hibah. Jaksa menduga uang dana hibah digunakan secara berjamaah.
“Ya korupsi ini tidak bisa dilakukan sendiri. (Tersangka akan bertambah?) Tentunya potensi-potensi ke sana, kita tunggu,” kata Kepala Kejari Kudus, Henriyadi W Putro kepada wartawan di kantornya, Jumat (1/3/2024).
Henri mengatakan ada 53 ketua pengcab KONI Kudus hari ini diperiksa sebagai saksi. Mereka dimintai keterangan soal dana hibah yang ada di KONI Kudus pada anggaran 2023 yang dikorupsi. Jaksa sebelumnya telah menetapkan Imam Triyanto Ketua KONI Kudus periode 2021-2025 sebagai tersangka.
“Hari ini agendanya adalah pemanggilan seluruh ketua pengcab yang ada di KONI, tujuannya adalah melakukan klarifikasi terhadap keterangan mereka yang sudah kita ambil keterangan untuk disinkronkan terhadap BPKP,” jelas Henri.
“Pada hari ini ada sekitar 53 pengcab dan 53 pengcab ada yang double ketuanya, dan sebagian besar sudah hadir, beberapa tidak hadir nanti akan kita lakukan klarifikasi,” dia melanjutkan.
Henri mengatakan, jaksa juga telah menyita beberapa barang bukti.
“Barang bukti ada beberapa terkait dengan dari tersangka juga itu mobil, ada dua mobil Avanza sama Innova,” jelasnya.
Henri menambahkan, beberapa vendor yang sempat bekerja sama dengan KONI juga mengembalikan uang yang bersumber dari dana hibah itu.
“Ada beberapa pengembalian uang dari vendor, total nilai Rp 200 juta. Kita harapkan bisa nambah, ada yang janji minggu depan melakukan pelunasan,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, jaksa tengah menelusuri aliran dana hibah dalam kasus dugaan korupsi menjerat Ketua KONI periode 2021-2025 Imam Triyanto. Kerugian akibat negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp 2,57 miliar. Dana itu bersumber dari hibah tahun 2022 dan tahun 2023.(*)
