
SEMARANG, Kanalmuria.com-Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat. Mereka memprotes kenaikan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) tahun 2024 hingga ratusan rupiah.
Para mahasiswa itu mulai berkumpul di depan gedung Rektorat Unnes, Semarang, Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 11.30 WIB dilansir detik.com. Mereka datang dengan jaket almamaternya dan langsung memasang berbagai spanduk protes di sekitar rektorat.
Massa juga bergantian melakukan orasi bergantian di area pintu masuk gedung tersebut. Wakil Ketua BEM KM Unnes, Khafidz Baihaqi menyebut tuntutan utama mereka ialah agar kenaikan IPI untuk mahasiswa baru dibatalkan.
“Bila melihat tarif IPI Unnes yang berubah dari 0 rupiah sampai Rp 25 juta ke 0 sampai dengan Rp 250 juta, kita melihat Rp 250 juta bila dibandingkan dengan indeks kemahalan wilayah, bila dibandingkan dengan UMR Jawa Tengah hal itu jauh sekali dan hal ini menjadi sangat berbanding terbalik jika kita mengetahui bahwa data mahasiswa baru, data mahasiswa Unnes itu kebanyakan dari Jawa Tengah,” jelasnya.
Tarif IPI tersebut sebenarnya dibagi ke beberapa kelompok. Paling tinggi ialah untuk Prodi Kedokteran dengan nominal per kelompok RP 0, RP 50 juta, Rp 75 juta, Rp 100 juta, Rp 150 juta, Rp 200 juta, dan Rp 255 juta.
Sedangkan paling rendah ialah Prodi Ilmu Sejarah dengan nominal Rp 0, Rp 5 juta, Rp 15 juta, Rp 30 juta, Rp 35 juta, Rp 50 juta, dan Rp 63 juta. Sedangkan paling banyak atau 43 prodi memiliki nominal IPI sebesar Rp 0, RP 5 juta, Rp 15 juta, Rp 30 juta, Rp 50 juta, Rp 80 juta, dan Rp 100 juta.
“Dalih dari universitas selalu mengatakan bahwa IPI ini tidak masuk dalam indikator mahasiswa baru diterima, jadi seleksi mandiri itu tes mereka lulus ya tergantung nilai mereka, tidak berkaitan dengan IPI. Tapi pertanyaan kami kenapa IPI selalu diawal ketika mereka mau tes masukin IPI di situ, jadi ada psikologis dari maba bila dia mengisi yang kecil bakal kalah sama yang besar,” ujar Khafidz.
Dia menyebut bahwa pihaknya bakal kembali mengoordinir untuk aksi lanjutan menolak kenaikan iuran IPI. Dia juga meminta agar mahasiswa dilibatkan dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan mahasiswa.
“Setelah ini akan ada konsolidasi lanjutan, akan ada evaluasi dam perencanaan kembali mekanisme aksi kembali seperti apa yang besok akan kita lakukan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 Prof Zaenuri yang sempat menemui mahasiswa enggan berkomentar saat diwawancarai wartawan.(*)