Home » Internal Kisruh, Ratusan Karyawan PT Sindu Terancam
Internal Kisruh, Ratusan Karyawan PT Sindu Terancam

Internal Kisruh, Ratusan Karyawan PT Sindu Terancam (Foto: Han/KanalMuria)

 SEMARANG, KanalMuria – Konflik internal PT Sinar Dunia (PT Sindu) dikhawatirkan berimbas pada ratusan karyawannya. Direktur Utama PT Sindu, Andana Ali mengatakan, konflik antar pimpinan ini diharapkan dapat selesai dengan baik baik.

“Perusahaan (PT Sindu, Red) ini sebenarnya baik-baik saja dan perusahaan sehat, yang saat ini menampung kehidupan 400 lebih karyawan. Jangan sampai konflik ini berimbas terhadap pekerjaan ratusan karyawan, kasihan mereka,” kata Andana Ali saat memberikan keterangan pers di Semarang, Selasa (07/03).

Dia menjelaskan, kisruh ini bermula dari gugatan yang dilayangkan Tony Darmitriyas, sebagai komisaris dan salah satu pemegang saham PT Sindu, terhadap dua komisaris lainnya. Yakni Wong Chin Moi dan Lie Irawan Darmitriyas, terkait Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 17 November 2022 lalu, ke Pengadilan Negeri Semarang.

Dalam gugatan tersebut, PN Semarang memutuskan bahwa RUPS LB tidak berkekuatan hukum atau tidak mengikat. Pada putusan itu, Wong Chin Moi mengatakan, hakim memerintahkan tergugat satu dan tergugat dua (Wong dan Lie Irawan) tidak melakukan tindakan hukum apapun atas kepentingan perusahan PT Sinar Dunia tanpa seizin dan sepengetahuan penggugat (Tony Damitrias).

Wong Chin Moi sendiri adalah salah seorang pemegang saham mayoritas di PT Sinar Dunia dan sekaligus ibu dari Andana Ali.

Kuasa Hukum Ananda Ali, Zaenal Arifin, mengatakan, putusan sela tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi gugatan yang diajukan Tony Darmitriyas. “Putusan sela provisionil hakim tersebut ternyata di luar tuntutan Pak Tony Damitrias yang dapat dibaca dengan jelas redaksi kalimat tuntutan provisi berbeda jauh dengan kalimat putusan provisi,” ujar Zaenal.

Selain itu, Zaenal menambahkan, adanya kejanggalan dalam putusan sela tersebut. “Kalimat tuntutan provisi menghukum untuk tidak melakukan pelaksanaan RUPS LB, sedangkan kalimat Putusan Sela Provisi, Menyatakan RUPSLB tidak berkekuatan hukum dan tidak mengikat, disertai memberi putusan pula Memerintahkan Wong Chin Moy dan Lie Irwan Damitrias tidak melakukan tindakan pendaftaran termasuk pendaftaran ulang. Dengan pengertian melarang mendaftarkan dan memperpanjang Merek dan Hak Cipta, yang sangat jelas tidak dimohonkan Pak Tony Damitrias di dalam tuntutan provionilnya,” tambah Zaenal.

Salah seorang karyawan, Diah Fitriani, mengungkapkan kekhawatiran yang dirasakan dirinya dan ratusan karyawan PT Sindu lainnya. “Saya sudah bekerja sejak tahun 2007. Sejak adanya informasi Pak Toni melayangkan gugatan dan ingin berbagi aset perusahaan, kami karyawan khawatir kehilangan pekerjaan dan perusahaan tutup,” ujar Diah.

“Saat ini, perusahaan menaungi 400 tenaga kerja yang jika dihitung ada 1600 jiwa yang menggantungkan pekerjaan di PT Sindu. Saya bertanggung jawab atas kelangsungan hidup karyawan dan perusahaan. Saya berharap, supaya masing masing pihak bijaksana. Mari berpikir bagaimana perusahaan tetap berjalan dan dapat membantu pekerjaan,” imbuh Ananda Ali.

Secara terpisah, kuasa hukum dari pihak penggugat, John Richard sebelumnya sempat menyatakan ke media massa, RUPSLB tersebut merugikan kliennya. Dia menilai, kliennya kini tidak lagi memiliki akses-akses terhadap oprasional, aset, produksi, dan lain sebagainya. (han/iby)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *