Home » Hendak Menagih Angsuran Koperasi Harian, Petugas Koperasi Dipukul Keluarga Nasabah
Hendak Menagih Angsuran Koperasi Harian, Petugas Koperasi Dipukul Keluarga Nasabah

Hendak Menagih Angsuran Koperasi Harian, Petugas Koperasi Dipukul Keluarga Nasabah (Foto: Dok Polres Semarang)

SEMARANG, KanalMuria – Nasib nahas dialami seorang petugas koperasi harian saat menagih cicilan kepada nasabahnya. Hal ini dialami Jafar Reforman, 28, yang berniat menagih cicilan pinjaman kepada pedagang di Pasar Bandarjo Kecamatan Ungaran, Selasa (22/08).

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra, melalui Kapolsek Ungaran AKP Giri Narwantono, menyampaikan kebenaran kejadian yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB tersebut.

“Korban sekira pukul 05.30 WIB datang ke salah satu nasabah yang juga seorang pedagang daging ayam di Pasar Bandarjo Ungaran. Saat menagih cicilan pinjaman, pelaku meminta tenggang waktu untuk korban atau penagih nanti siang saja datang kembali,” ungkapnya.

Karena nasabah tersebut sudah sering mengeluarkan janji janji, penagih dan nasabah yang diketahui seorang ibu berinisial SM, 65, terjadi adu mulut di lokasi kejadian.

“Karena selalu diberi janji janji, selanjutnya terjadi adu mulut antara penagih dan nasabah tersebut. Akhirnya anak dari nasabah tersebut berinisial MA, 30, mendatangi penagih atau korban, karena merasa membela orang tuanya, MA beradu argumen dengan korban dan tersulut emosi lalu melakukan pemukulan kepada penagih/korban,” terang Kapolsek, dikutip dari keterangan tertulis Humas Polres Semarang.

Dikarenakan saat kejadian situasi pasar sedang ramai ramainya, salah satu pedagang melaporkan ke Polsek Ungaran. Korban langsung dibawa petugas ke RSUD dr. Gondo Suwarno untuk mendapat perawatan.

“Korban saat ini masih berada di RSUD untuk mendapat perawatan, kami masih menunggu pihak korban untuk melakukan pelaporan ke Polsek Ungaran. Dan pelaku masih dalam pengejaran petugas, karena sesaat setelah kejadian pelaku MA melarikan diri,” ungkap AKP Giri.

Di sisi lain korban Jafar menyatakan antara pihaknya dan nasabah memang terjadi adu argumen, karena saat dilakukan penagihan nasabah selalu tidak menepati janjinya.

“Saya sebenarnya disuruh kembali lagi pada siang hari nanti untuk nagih, namun karena ibu SM sering tidak menepati janji, saya bersikeras untuk menunggu dan terjadi debat di lokasi. Namun anak ibu SM datang dan ikut beradu argumen dengan saya, akhirnya terjadi pemukulan dengan menggunakan besi yang digunakan untuk mengasah pisau,” ungkap korban. (jt/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *