
Bukti lain yang ditemukan adalah sebilah pisau. Saat ini pisau tersebut tengah diperiksa oleh tim labfor Polda Jateng, apakah digunakan sebagai alat dalam kasus mutilasi ini. "Kita pendalaman masalah pisau yang kita temukan. Itu pendalaman dari saksi. Pisau itu dipinjem seseorang dari tetangganya," ujarnya. "Saat ini, pisau tersebut kita kirim ke Labfor sambil menunggu hasilnya, apakah ada darah atau tes DNA yang bisa membantu dalam penyelidikan kasus mutilasi ini," sambung Sigit. Hingga saat ini, polisi sudah memintai keterangan lebih dari 20 saksi. Saksi yang diperiksa meliputi orang yang menemukan potongan tubuh korban, keluarga, dan teman korban. "Untuk saksi saat ini sudah 20 lebih kita periksa dan tentunya ada yang bisa membuat terang dari kasus mutilasi ini. Dari keterangan saksi saat ini, bisa cinta segitiga, bisa juga utang piutang, tapi (motif) masih kita dalami," ujarnya. Terkait pelaku, Sigit mengatakan masih didalami oleh pihak kepolisian. Baca artikel detikjateng, "Terduga Pelaku Mutilasi Pria Bertato Naga Terlacak, Ini Temuan Polisi" selengkapnya https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6742645/terduga-pelaku-mutilasi-pria-bertato-naga-terlacak-ini-temuan-polisi. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/ (Foto: Kemenag)
JAKARTA, KanalMuria – Masa operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444H/2023M memasuki hari ke-5. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sebanyak 20.455 jemaah yang terbagi dalan 53 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari Tanah Air menuju Tanah Suci.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Perencanaan Kementerian Agama Ramadhan Harisman saat menyampaikan Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444H/2023M, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
“Jumlah tersebut, khusus jemaah. Tidak termasuk petugas kloter yang menyertai. Para jemaah ini mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah,” jelas Ramadhan, Sabtu (27/05).
Jemaah akan berada di Madinah selama kurang lebih sembilan hari. Ramadhan mengimbau, bagi jemaah yang telah berada di Madinah untuk tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatannya.
“Bagi jemaah lansia jangan memaksakan diri, jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan ikut salat berjemaah di Masjid Nabawi. Jemaah juga bisa menunaikan salat di hotel, untuk menghindari kelelahan,” pesan Ramadan, dilansir dari laman Kemenag.
Bila ingin melakukan ibadah di luar pemondokan atau melakukan ziarah di Madinah, Ramadan mengimbau jemaah untuk menggunakan alat pelindung diri. “Mengingat cuaca dan terik matahari, pastikan saat ziarah untuk membawa alat pelindung diri seperti payung, topi agar tidak terpapar panas langsung, dan selalu membawa air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi,” imbuhnya.
Saat meninggalkan hotel, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah agar memastikan kamarnya terkunci dan menitipkan kunci kamar ke resepsionis hotel.
“Bawa uang secukupnya dan jangan memakai perhiasan mencolok. Bila akan belanja, jangan berlebihan, karena masa tinggal jemaah di Tanah Suci masih lama,” sambung Ramadhan.
Ia juga menyampaikan, sampai hari ke-5 operasional, ada 21 jemaah di Madinah yang sedang dirawat. “Sebanyak 13 jemaah dirawat di KKHI Madinah, delapan jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah,” jelas Ramadhan. (ion/eds)