Hari Amal Bhakti ke-79 Kemenag RI 2025: Twibbon dan Sejarahnya (Foto: Dok. Kemenag RI)
JAKARTA, Kanalmuria.com – Pada tanggal 3 Januari 2025, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) akan merayakan Hari Amal Bhakti ke-79. Hari ini diperingati sebagai momen bersejarah berdirinya Departemen Agama, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Kemenag RI seperti yang kita kenal sekarang.
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 Kementerian Agama RI Tahun 2025, Kementerian Agama RI telah menetapkan tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas” sebagai cara untuk memperingati Hari Amal Bhakti ke-79.
Hari Amal Bhakti Kemenag adalah peringatan berdirinya Departemen Agama Indonesia, yang sekarang disebut Kementerian Agama. Muhammad Yamin mengajukan gagasan untuk mendirikan Departemen Agama pertama kali dalam Sidang BPUPKI pada 11 Juli 1945, menurut situs resmi Kemenag RI.
Gagasan itu kemudian dibawa ke Sidang PPKI pada 19 Agustus 1945, tetapi beberapa orang menolaknya. Terlepas dari itu, upaya untuk membentuk Departemen Agama masih berlanjut.
Tiga utusan dari KNI Banyumas, K.H. Abu Dardiri, K.H.M. Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro, menyampaikan usulan ini kembali dalam Sidang Pleno KNIP pada 25-27 November 1945. Akhirnya, sidang KNIP menyetujui secara aklamasi. Presiden Sukarno kemudian memberi tahu Wakil Presiden Mohammad Hatta tentang hal ini. Setelah perdebatan, “Departemen Agama” diputuskan untuk disebut “Kementerian Agama”.
Hari Amal Bhakti Kemenag yang diperingati pada 3 Januari merujuk pada Keputusan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 1956 yang ditetapkan pada 1 Maret 1956. Keputusan tersebut menetapkan bahwa 3 Januari 1946 adalah tanggal berdirinya Departemen Agama, sesuai dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1/S.D. tertanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1365 H).
Pada 3 Januari 1980, pada ulang tahun ke-34, istilah “Hari Lahir Departemen Agama” diubah menjadi “Hari Amal Bhakti Departemen Agama RI”, yang sekarang dikenal sebagai “Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI.” (ARP)
