
Geng Motor Keroyok Tiga Siswa SMP, Satu Tewas (Foto: Han/KanalMuria)
GROBOGAN, KanalMuria – Tiga siswa SMP diduga menjadi korban pengeroyokan geng motor di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Sabtu (22/07). Akibatnya, remaja berinisial A harus meregang nyawa, sementara dua rekannya D dan K mengalami luka-luka.
D menjelaskan, peristiwa bermula saat ketiga warga Kecamatan Tegowanu itu berjalan-jalan menggunakan motor sekitar pukul 14.00 WIB. Namun sesampainya di depan toko modern di Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, mereka bertemu gerombolan bermotor.
Jumlah gerombolan bermotor itu sekitar tiga puluhan orang. Tiga remaja dengan satu motor yang berpapasan gerombolan itu langsung dicaci maki tanpa sebab yang jelas.
Tiga remaja itu tiba-tiba dikejar. remaja itu juga dilempar batu, namun tidak kena. Karena panik, motor digas, dan motor pun terjatuh. D seketika pingsan usai terlempar ke sawah.
Kejadian berikutnya masih buram lantaran A akhirnya meninggal dengan luka di kepala dan K kondisinya belum stabil setelah beberapa hari di rumah sakit.
“Saya langsung pingsan, jadi tidak tahu apa yang kemudian terjadi. Tapi dua teman saya ditemukan sekitar 500 meter dari tempat saya pingsan. Mungkin mereka naik motor lagi dan dikejar,’’ kata D kepada awak media di rumahnya, Kamis (03/08) sore.
D menuturkan, gerombolan pemotor itu memakai celana pramuka dan kebanyakan berjaket hitam. Seluruhnya memakai masker dan tidak berhelm.
“Saya tidak kenal mereka semua. Bawahan mereka pramuka, atasannya jaket hitam, tapi ada yang hijau juga. Mereka kayak cari musuh, saya lewat tiba-tiba dimaki ‘asu’ begitu,” katanya.
D sendiri baru dua hari belakangan masuk sekolah setelah lebih dari sepekan izin absen. Dia mengaku sebelumnya luka di bagian wajah hingga kaki usai terlempar ke sawah dan pingsan dalam peristiwa itu.
Ayah A kepada awak media menyatakan ikhlas meskipun anaknya meninggal dalam peristiwa itu. Dia mengaku tak ingin sang istri terus-terusan murung bila mengingat kematian anaknya dalam kejadian itu.
Sementara itu, ayah K, ST mengaku masih janggal bila anaknya disebut hanya kecelakaan. Sebab, luka yang diderita anaknya hanya di bagian wajah, alias tidak ada luka di bagian tubuh lainnya.
“Saya masih sangsi (ragu) di situ. Kalau jatuh kan ada luka di tubuh. Lukanya ini di wajah, ada pendarahan di otak tapi sedikit, tidak harus dioperasi,” katanya.
Selain itu, K juga belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya belum stabil. ST mengaku masih akan fokus lebih dulu mengobati anaknya sebelum menentukan langkah berikutnya.
“Saya masih menerka-nerka. Kalau memang nanti pasti orangnya ini, ini, (yang mungkin menghajar anak saya), saya mau laporan. Sementara, fokus dulu ke pengobatan, terapi,” ungkapnya. (han/iby)