
Ganggu Rute Udara, Pemkot Pindahkan Balon Udara Liar ke Festival Balon Udara (Foto: Dok Pemkot Pekalongan)
PEKALONGAN-KOTA, KanalMuria – Pemkot Pekalonganmasih masih berupaya memindahkan tradisi penerbangan balon udara liar ke Festival Balon Udara. Walikota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid menjelaskan, pemindahan itu dilakukan agar balon udara itu tidak mengganggu jalur atau rute pesawat yang melintas.
“Masyarakat perlu kita edukasi dan kita lakukan evaluasi agar tahun depan tak menerbangkan balon secara liar lagi, tapi bisa mengikuti festival ini. Memang kita tak bisa menghilangkan 100 persen, kami berupaya meminimalkan penerbangan balon secara liar,” kata Afzan di lokasi festival, Stadion Hoegeng, Sabtu (29/04) dikutip dari laman Pemkot Pekalongan.
Festival tersebut digelar dengan menambatkan balon-balon udara itu menggunakan tali agar tidak terbang liar. Namun, di luar festival itu ternyata masih ada puluhan balon udara liar yang mengganggu jalur udara atau rute pesawat.
“Pantauan kita tadi ada sekitar 70 balon liar yang mengudara,” ujar Afzan.
Sebelum festival, Pemkot Pekalongan bersama TNI-Polri telah melakukan patroli penerbangan balon liar. Puluhan balon yang rencananya akan diterbangkan pada hari ini telah disita.
Namun, pihaknya masih mendapati puluhan balon yang terbang liar. “Seperti yang disampaikan Wali Kota, kita tak bisa menghilangkan tradisi ini, namun harapannya sesuai dengan Undang Undang Udara agar tak membahayakan keselamatan udara,” kata Dewan Pengawas Airnav Indonesia, Tri Wahyuni.
Menurut GM Airnav Indonesia Cabang Semarang, Mi’wan Muhammad Bunay, dalam sehari ada sekitar 20 balon udara yang mengganggu jalur udara. Beberapa hari sebelumnya, ujar dia, ada rute penerbangan ke luar negeri yang dialihkan karena terganggu balon udara liar.
“Hari ini di Semarang untuk rute juga dialihkan atau jalur udara bergeser. Jika balon liar masih mengganggu juga, dikhawatirkan menjadi catatan dan merusak citra bahwa penerbangan di Indonesia tidak aman. Semoga hari ini aman-aman dan tidak ada catatan,” katanya.
Mi’wan mengungkapkan, pada Rabu (26/04), dijumpai balon udara yang terbang di ketinggian 6 ribu kaki. Karena mengganggu penerbangan luar negeri, rute pesawat itu terpaksa dialihkan.
“Itu pesawat Qatar. Kita berharap masyarakat sadar pentingnya menerbangkan balon sesuai regulasi yang ada,” imbuh dia.
Adapun pada Sabtu (29/4) pagi, Mi’wan belum menerima laporan adanya gangguan penerbangan. Dari hasil pantauan aparat TNI-Polri, Airnav, dan Urban 3 hari ini, ada 70 balon udara liar yang terbang di luar festival.
Dia berharap ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang di Pekalongan untuk mencegah penerbangan balon udara liar. Sebab, di Ponorogo sudah ada penindakan tegas terhadap pelaku yang nekat menerbangkan balon liar.
“Begitu pula di Wonosobo, sangat tertib karena pelakunya sudah diproses hukum,” imbuhnya. (iby/ion)