
Pemain Safin Pati, Yuga Mustaqim dijatuhkan kiper Bintang FC Rembang pada laga 16 Besar Piala Soeratin U15 Jawa Tengah 2025, Sabtu (2/8/2025). (Foto: Dok Safin Pati Sports School)
PATI, Kanalmuria.com – Dua pelatih senior yakni Hanafing Ibrahim dan Jefridin Anwar menyayangkan instruksi tak sportif yang diberikan oleh pelatih atau manajemen tim Bintang FC Rembang pada laga babak 16 Besar Piala Soeratin U15 Jawa Tengah yang berakhir dengan skor 8-0 untuk kemenangan Safin Pati.
Pada laga di Gelora Soekarno, Mojoagung, Pati, Sabtu (2/8/2025) sore itu, sang pelatih Bintang FC menginstruksikan pemainnya untuk tidak memberikan perlawanan.
Hanafing Ibrahim sendiri adalah pelatih dengan lisensi AFC Pro yang juga adalah Coach Educator PSSI. Saat ini mantan pemain timnas Indonesia ini tercatat sebagai Direktur Teknik di Safin Pati Sports School Indonesia.
Sedangkan Jefridin Anwar saat ini tercatat sebagai Talent Development Scheme PSSI yang juga pelatih tim Safin Pati Sports School KU 2009.
Suasana tak kondusif pertandingan tercipta setelah Safin Pati unggul 1-0 usai mencatat gol di awal babak kedua tepatnya di menit ke-41.
Pertandingan makin ketat dan seru yang juga diwarnai sejumlah benturan dan kontak fisik yang lazim terjadi di sebuah pertandingan sepakbola.
Menit ke-63, pelatih Bintang FC menarik pemainnya dari pertandingan. Insiden ini terjadi karena dia menilai pemainnya dilanggar lawan namun wasit menilai bukan sebuah pelanggaran.
Laga sempat terhenti sepanjang delapan menit karena Bintang FC melakukan mogok bertanding. Namun kemudian para pemain tim dari Rembang itu kembali ke lapangan hijau di menit ke-71.
Hanya saja kemudian ternyata para pemain Bintang FC diinstruksikan untuk tidak memberikan perlawanan dengan hanya berdiam diri saja di lapangan.
Akibatnya, Safin Pati yang sudah unggul 1-0 lebih dulu, memilih untuk tetap berlaga normal dan mencetak tujuh gol tambahan.
Sebagai Direktur Teknik Safin Pati Sports School, Hanfing memberikan pandangannya. “Pertandingan sebenarnya berjalan menarik. Tim Safin Pati mendapatkan lawan yang kompetitif. Gol pertama yang tercipta di awal babak kedua juga sah dan tidak ada rekayasa. Kemudian muncul pandangan wasit dianggap membela tuan rumah, ini tentu tidak bagus dan bisa dilihat dari rekaman pertandingan yang ada,” kata Hanafing Ibrahim, Minggu (3/8/2025).
“Dan saya sebagai Coach Educator di PSSI menyayangkan instruksi yang diberikan kepada tim Bintang FC dengan melakukan hal yang tidak mendidik untuk pemain muda. Saat menarik pemainnya beberapa menit, saya menilai wajar untuk shock theraphy. Namun arahan lanjutannya tidak terpuji dan tidak mendidik,” dia menambahkan.
Sementara Jefridin Anwar juga menuturkan seharusnya tidak perlu sampai melakukan tindakan tak sportif dengan tidak melakukan perlawanan di lapangan.
“Saya tidak paham benar apa yang jadi instruksi pelatih atau manajemen tim untuk pemainnya. Tapi ini sangat disayangkan karena ini adalah pertandingan di kelompok usia yang masih sangat perlu dibekali dan ditanamkan menyangkut pengembangan permainan bukan justru pemain diinstruksikan melakukan hal-hal yang tidak menjunjung fair play,” pungkasnya.
Pada laga ini, pemain Safin Pati, Yuga Mustaqim juga harus ditarik keluar akibat cedera serius setelah dijatuhkan kiper Bintang FC di depan gawang. Yuga yang mencoba untuk kembali menjangkau bola mengalami salah tumpuan yang mengakibatkan robekan pada ligamant ACL.