
DKK Kudus Temukan Ribuan Anak Stunting, Sudah Lebih Baik dari 2022 (Foto: Ilustrasi)
KUDUS, KanalMuria – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), terdapat 2.875 kasus stunting di Kabupaten Kudus. Ribuan kasus itu diketahui dialami anak berusia di bawah lima tahun hingga bayi.
Kepala DKK Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan, data itu diperoleh dari penimbangan dari 59.529 anak. Dia menyampaikan, angka yang didapat pada tahun 2023, mengalami penurunan dibanding tahun 2022 yang mencapai 3.557 kasus stunting.
“Kami masing berupaya mencegah stunting dengan mengedukasi melalui aksi bergizi. Aksi itu dengan memberi zat besi dan skrining anemia atau pemeriksaan Hb pada remaja putri dari kelas 7 hingga 12,” jelas Andini, Rabu (29/03).
DKK Kudus juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan calon pengantin, seperti skrining anemia hingga penyakit menular dan tidak menular. Andini berujar, pemeriksaan itu melibatkan lintas instansi
“Kegiatan ini melibatkan beberapa instansi seperti DKK, Dinsos, Kemenag, PMD, dan juga PKK,” lanjut Andini.
Pihaknya juga menerapkan standar penanganan kesehatan untuk mencegah stunting. Yaitu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, hingga pemberian ASI eksklusif.
Andini berharap, ASI eksklusif dapat diberikan dari usia 0 hingga 6 bulan serta asupan gizi sesuai kondisi anak. “Pemeriksaan ke faskes juga harus dilakukan apabila ada ketidaksesuaian pertumbuhan,” imbuhnya. (iby/de)