Home » Camat Pedan Marjono, Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat
Camat Pedan Marjono, Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat

Camat Pedan Marjono, Rajin Berdakwah Lewat Tembang Macapat (Foto: Dok Kominfo Klaten)

KLATEN, KanalMuria – Pejabat yang satu ini punya aktifitas seabrek. Selain menjalankan tugas pemerintahan dan menjaga keamanan wilayah, pejabat satu ini punya aktifitas lain yang tak kalah menarik, yakni berdakwah.

Dia adalah Camat Pedan Marjono. Di usianya yang tiga tahun lagi menjelang purna, Camat Marjono masih aktif menghadiri undangan warga untuk mengisi pengajian.

Dikutip dari laman klatengkab.go.id, tema pendidikan keluarga menjadi pokok kajian yang diusung ketika mengisi Pengajian Ahad Pagi atau ceramah nasehat pengantin, alias sabdatama pengantin. Uniknya, Camat Marjono mengemas pesan dakwah itu dalam bait-bait tembang macapat untuk menjaga nilai luhur budaya Jawa.

“Menuju keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah (damai penuh kasih sayang dan rahmat) itu perlu bekal ilmu. Tujuannya agar seisi keluarga itu tidak jatuh pada perilaku salah. Misalnya saja ketika akan berhubungan suami–istri, jangan lupa untuk berdoa dan tidak grusa–grusu saja,” tutur pejabat yang tinggal di Dukuh Jambakan, Jambakan, Bayat, Klaten, Jumat, (27/01).

Pesan itu biasanya disampaikan lewat rangkaian bait syair tembang macapat. “Seperti pucung ketika sedang ceramah nasehat temanten atau atur sabdatama,” ujarnya.

Pria lulusan Pasca Sarjana Universitas Slamet Riyadi Surakarta itu mengungkapkan harapannya untuk menjaga kelestarian budaya Jawa. Menurutnya nguri-nguri budaya itu bisa dimasukan sebagai metode dalam berdakwah menyampaikan syiar Islam.

“Banyak seratan atau tulisan Raden Ranggawarsita yang penuh hikmah dan nasehat. Biarpun hanya sepupuh (satu rangkaian syair) itu saya tembangkan, sehingga pesan itu bisa mudah diterima. Kalau kajiannya umum untuk memperkenal tembang macapat, sering saya mengajukan kuis atau tebakan tentang nama tembang macapat. Maksudnya untuk memperkenalkan budaya Jawa itu salah satunya saat mengisi kajian,” jelasnya.

Camat Pedan Marjono yang menjabat sejak 2020 itu mengatakan, pengajian menjadi salah satu programnya untuk merangkul komponen masyarakat. Baginya banyaknya organisasi masyarakat atau ormas itu perlu wadah sehingga mereka bisa saling komunikasi saat terjadi permasalahan umat.

“Di Kecamatan Pedan telah terbentuk Forum Relawan Pedan. Jadi komunitas relawan atau organisasi seperti NU, Muhammadiyah, MTA, LDII sampai perguruan silat di masyarakat bisa saling kerja sama untuk tugas-tugas kemanusiaan atau menjaga keamanan daerah,” ungkap Marjono.

Dia mengatakan, ada kegiatan antar jemput pasien sakit secara gratis oleh mobil relawan. Atau ketika terjadi konflik massa, nanti para pemimpin ormas yang bertanggung-jawab mendamaikan warga. “Jadi permasalahan wilayah bisa diselesaikan lebih cepat tanpa harus menunggu jatuhnya korban,” ungkapnya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *