Home » Bus Pengevakuasi di Sudan Kecelakaan, Tiga WNI Luka-luka
Menlu Retno LP Marsudi (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menlu Retno LP Marsudi (Foto: Dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KanalMuria – Satu dari tujuh bus rombongan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Khartoum ke Port Sudan Sudan mengalami kecelakaan. Kecelakaan pada Rabu (26/04) itu mengakibatkan tiga WNI luka-luka.

“Satu dari tujuh bus rombongan WNI yang dievakuasi tahap kedua mengalami kecelakaan di dekat Kota Atbara. Tiga WNI mengalami luka-luka akibat kecelakaan itu,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi melalui keterangan pers secara daring.

Dia menjelaskan, kecelakaan tunggal itu terjadi akibat kondisi jalan yang rusak berat dan sopir yang kelelahan karena perjalanan panjang. Dua faktor itu membuat bus yang berisikan WNI itu terperosok keluar jalur.

Retno memastikan, tiga WNI yang terluka telah mendapat perawatan di rumah sakit di Port Sudan. “Tiga WNI yang terluka telah dibawa ke rumah sakit di kota Port Sudan dengan ambulans dan saat ini dirawat dan ditangani,” lanjutnya.

Terkait penanganan ketiga WNI itu, dia menegaskan terus melakukan pemantauan. Menlu juga mengajak masyarakat mendoakan kesembuhan para WNI agar dapat segera melanjutkan proses evakuasi.

“Saya sudah mendapatkan laporan dan terus memantau dari dekat mengenai penanganan Rumah Sakit di Port Sudan terhadap tiga warga negara Indonesia tersebut. Kita doakan tiga warga negara kita tersebut dapat segera pulih dan melanjutkan perjalanan evakuasi,” ujar Retno.

Sebagai informasi, Sudan tengah dalam kondisi pertempuran antara tentara reguler dan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran untuk memperebutkan kekuasaan ttu sudah berlangsung selama lebih dari sepekan dan menewaskan ratusan orang.

Selain itu juga membuat jutaan orang Sudan tidak mendapatkan akses layanan dasar dan mengacaukan rencana untuk memulihkan pemerintahan sipil di Sudan.

Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris dalam konferensi pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (21/04) mengungkapkan, terdapat 413 korban tewas selama pertempuran militer di Sudan. Selain itu, berdasar data pemerintah Sudan, sebanyak 3.551 orang terluka.

Lalu, menurut badan anak-anak PBB (UNICEF), sedikitnya sembilan anak dilaporkan tewas dalam pertempuran di Sudan, dan lebih dari 50 anak terluka parah. Lebih lanjut Margaret mengatakan bahwa telah terjadi 11 serangan terhadap fasilitas kesehatan, termasuk 10 serangan sejak 15 April 2023. (iby/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *