Home » Bupati Tegal Kenalkan Batik Ciprat dan Ecoprint Saat Tilik Desa Slawi
Bupati Tegal Umi Azizah mengenakan syal ecoprint saat penyambutan kehadirannya di acara Tilik Desa di Balai Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi (Foto: Dok Pemkab Tegal)

Bupati Tegal Umi Azizah mengenakan syal ecoprint saat penyambutan kehadirannya di acara Tilik Desa di Balai Desa Slawi Kulon, Kecamatan Slawi (Foto: Dok Pemkab Tegal)

SLAWI, KanalMuria – Pemkab Tegal berkomitmen menumbuhkembangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan mengangkat kain batik ciprat dan ecoprint yang digeluti warga Slawi untuk mendukung subsektor industri kreatif fesyen di Kabupaten Tegal. Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat kegiatan Tilik Desa di Balai Desa Slawi Kulon, Rabu (07/09) lalu.

Umi menuturkan, batik ciprat dan ecoprint akan menjadi seragam wajib bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tegal di hari Kamis. Sementara batik Tegalan akan digunakan hari Selasa, menggantikan seragam pakaian dinas harian khaki yang selama ini berlaku.

Kebijakan mengurangi penggunaan produk garmen murni tanpa nilai tambah ini diharapkan mampu mengungkit perekonomian para pelaku UMKM. Peraturan baru terkait seragam ASN Pemkab Tegal tersebut sedang dalam tahap finalisasi peraturan bupati.

Batik ciprat dan ecoprint yang sedang berkembang di Kota Slawi berpeluang menciptakan lapangan kerja baru. Maka pihaknya perlu hadir untuk mendorong agar usaha ini lebih menggeliat sehingga dampaknya para perekonomian lokal semakin meningkat.

Terlebih, rumah produksi pembuatan batik ciprat di Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi banyak memberdayakan penyandang disabilitas. “Pekerja UMKM batik ciprat di Desa Dukuhsalam ini kebanyakan penyandang disabilitas, maka ini harus kita dukung dengan membeli produknya,” ungkapnya, dikutip dari tegalkab.go.id.

Ecoprint menjadi produk fesyen berikutnya yang disoroti orang nomor satu di Kabupaten Tegal.  Ecoprint sendiri merupakan teknik memberikan motif dan warna pada media kain dengan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, kulit kayu, atau bagian lainnya. Salah satu unit usaha pembuat ecoprint yang cukup produktif dan merupakan warga Desa Slawi Kulon adalah Shanum Ecoprint.

Selain itu, di Slawi Kulon juga terdapat pelaku UMKM, Zemed, yang memproduksi aneka baju rajut untuk anak-anak dan bayi yang pemasarannya ada di gerai mal-mal ternama di kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

Di samping itu, pihaknya juga terus menggenjot program UMKM Tegal Go Digital dengan menggandeng PT Kasyr Sibernetika Indonesia sebagai pendamping bagi para pelaku UMKM untuk pendampingan desain kemasan, foto produk hingga pemasaran digitalnya.

Hal tersebut merupakan bagian dari upaya pihaknya dalam menekan angka pengangguran, dari penciptaan peluang usaha di sektor industri kreatif hingga penguatan daya saingnya di pasar digital, termasuk memberikan kemudahan layanan perizinan bagi pelaku usaha melalui pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) Satya Dahayu. (jt/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *