
Bupati Kudus Tinjau Perbaikan Lima Tanggul Jebol di Mejobo (Foto: Dok Pemkab Kudus)
KUDUS, KanalMuria – Bupati Kudus, Hartopo meninjau perbaikan tanggul yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Jumat (17/02) sore. Menurutnya, jebolnya tanggul atau talud mengakibatkan limpasan air yang menggerus dan meluas ke dinding tanggul lainnya.
“Limpasan air yang terjadi akibat erosi yang ada di hulu (pegunungan) karena terdapat kerusakan alam serta penumpukan sampah di daerah hilir (sungai jeratun), sehingga berdampak pada sedimentasi sungai. Sehingga air hujan tidak bisa langsung mengalir dan mengakibatkan limpasan,” kata Hartopo dalam peninjauan yang juga didampingi Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas PKPLH, Kalakhar BPBD, Camat Mejobo, Pihak BBWS, dan kepala desa setempat di Sungai Piji di Desa Golantepus dan Kesambi, Jumat (17/2) sore.
Dia menjelaskan, dalam mengembalikan fungsi sungai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus menjalin kerja sama dengan BBWS untuk menormalisasi sungai, perbaikan tanggul dan pengelolaan sampah di sungai, sehingga aliran air dapat kembali normal. Hartopo menyatakan, telah menyiapkan anggaran pemeliharaan sungai.
“Kami dengan BBWS dan swadaya masyarakat akan bekerja sama untuk menangani persoalan sungai. Mulai normalisasi, sampai pembersihan sampah. Anggaran sudah disiapkan maksimal, begitu ada kejadian langsung ditangani dan diperbaiki,” tegasnya.
Hartopo berharap, dengan adanya sinergitas antara Pemkab dengan BBWS dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang intens. Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar untuk meminimalisasi potensi bencana alam.
“Saya imbau kesadaran masyarakat. Pertama, kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Kedua, di hulu banyak hutan gundul, sudah ditanam pohon keras atau reboisasi. Mohon masyarakat jangan mencabut dan mengganti dengan tanaman musiman,” imbuh Hartopo.
Sebelumnya, telah diberitakan, di Kecamatan Mejobo, terdapat lima titik tanggul yang jebol. Desa Golantepus dan Kesambi masing-masing dua titik, dan satu titik tanggul jebol lainnya berada di Desa Hadiwarno.
Lima titik tanggul yang jebol itu berdampak pada Desa Golantepus, Mejobo, Hadiwarno, Temulus, dan Kesambi yang sempat terendam banjir. Namun, saat ini hanya banjir di Desa Golantepus yang belum surut. Sebanyak 300 rumah warga desa tersebut terendam banjir. (iby)