
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng, Muhammad Arif Irwanto bersama rombongan saat berkunjung ke lokasi Bumdes Kuwariron Jaya di Desa Kuwaron,Gubug,Grobogan,Jawa Tengah,Selasa (20/06). (Foto: Han/KanalMuria)
GROBOGAN, KanalMuria – Badan Usaha Desa (Bumdes) Kuwariron Jaya berinovasi dalam mengubah limbah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan menggunakan bahan baku sampah plastik 50 kilogram, Bumdes milik Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan itu dalam sehari mampu menghasilkan 50 liter BBM jenis premium dan solar.
Ketua Bumdes Kuwariron Jaya, Sadzali menjelaskan, pihaknya mengolah limbah plastik tersebut menggunakan sebuah mesin pengolah sampah bantuan dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, dia mengaku kualitas BBM yang diproduksi Bumdes Kuwariron Jaya memiliki nilai oktan 95.
“Dari hasil uji coba, bahan baku limbah plastik 50 kilogram, sehari menghasilkan 50 liter solar dan premium. Untuk kualitas BBM jenis premium yang dihasilkan dengan nilai oktan 95 diatas pertamax, sedangkan untuk BBM jenis solar yang dihasilkan setara dengan solar jenis dex,” kata Sadzali, Selasa (20/06).
Dia mengungkapkan, gagasan mengolah limbah di Desa Kuwaron itu bermula pada tahun 2022. Berawal dari problem sampah tersebut,Pihak Desa Kuwaron kemudian membentuk Bumdes Kuwariron Jaya dengan mendirikan sebuah usaha bank sampah.
“Berawal dari tahun 2022 lalu, kita bentuk bank sampah untuk menampung dan mengelola sampah, hingga berkembang usaha pengepresan sampah berupa botol plastik,” ucap Ali.
Sukses dalam usaha pengepresan sampah botol plastik, Bumdes Kuwariron Jaya kemudian merambah usaha mengubah sampah plastik menjadi BBM. Ide tersebut berawal dari banyaknya sisa-sisa limbah botol plastik yang tidak terpakai dan terbuang sia-sia.
“Limbah plastik yang tidak terpakai dari usaha pengepresan botol plastic ada 3 sampai 5 persen. Alhamdulillah kita dibantu sebuah alat dari Badan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah, bisa kita manfaatkan limbah itu menjadi uang,” jelas Ali.
Ali menambahkan, hasil BBM yang dihasilkan untuk sementara waktu digunakan untuk kalangan sendiri karena produksinya masih terbatas.
“Sementara kita gunakan untuk operasional Bumdes sendiri,karena produksinya masih sedikit. Kalau nanti produksinya sudah banyak bisa kita jual belikan,” jelas Ali.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jateng, Muhammad Arif Irwanto saat berkunjung ke lokasi Bumdes Kuwaron Jaya mengatakan, sampah plastik yang bisa didaur ulang menjadi BBM,merupakan kegiatan solutif mengatasi problem sampah.
“Ini merupakan kegiatan yang menjadi solutif bagi masyarakat, terutama limbah plastik yang bisa didaur ulang kemudian bisa digunakan menjadi BBM,”ungkap Arif.
Karena usaha Bumdes tersebut masih pemula, dia berharap bisa lebih berkembang. Terutama berkaitan dengan aspek dukungan dari masyarakat.
“Terutama dukungan warga masyarakat sekitar, terkait sampah-sampah plastik yang dijadikan BBM. BBM yang dihasilkan bisa dimanfaatkan masyarakat,terutama petani bisa menggunakan BBM untuk pertanian ini membuat lebih murah. Mudah-mudahan bisa sukses kedepan dan lebih baik,” jelasnya. (han/iby)