
Bulog Diminta Optimalkan Serapan Gabah Petani Cilacap (Foto: Dok Kominfo Cilacap)
CILACAP, KanalMuria – Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar meminta Perum Bulog untuk mengoptimalkan serapan gabah petani di Kabupaten Cilacap. Dengan demikian petani dapat menikmati hasil penjualan panen dengan harga terbaik dari pemerintah.
Kesepakatan ini selanjutnya dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap dengan perwakilan Perum Bulog, yang disaksikan Pj Bupati.
Dikutip dari cilacapkab.go.id, Yunita menjelaskan, setiap tahun produksi padi di Kabupaten Cilacap selalu surplus. Akan tetapi hal ini tidak dapat dinikmati petani maupun konsumen. Pada kesempatan kali ini, Yunita juga menyerahkan apresiasi penghargaan petani dan petugas data berprestasi.
“Cilacap sebenarnya surplus. Tetapi harga beras kok mahal, kenapa? Banyak hal yang mempengaruhi. Maka dengan Bulog kita meminta semua hasil panen bisa diserap Bulog melalui Gapoktan maupun mitra Bulog,” kata Pj. Bupati Yunita Dyah Suminar, Kamis (09/03).
Yunita mengatakan hal tersebut di hadapan para petani dalam kegiatan Panen Padi Nusantara 1 juta hektare di Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, yang turut berpartisipasi dalam program Kementerian Pertanian RI tersebut.
Selain penyerapan gabah oleh Bulog, beberapa upaya lain untuk meningkatkan daya saing petani yakni dengan mengerahkan ASN jajaran Pemkab Cilacap untuk membeli beras dari Bulog.
“Satu lagi, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena sudah tidak boleh menggunakan e-Warong, mungkin bisa melalui BUMDes supaya bergerak secara efisien dengan pasokan dari Bulog. Standarnya ada, dan petani tidak dirugikan,” tegasnya.
Langkah-langkah tersebut diyakini dapat memangkas alur distribusi yang kerap dimanfaatkan spekulan untuk meraup keuntungan. Sehingga bukan hanya petani yang mendapatkan harga jual gabah terbaik, tetapi konsumen juga bisa mendapatkan beras dengan harga lebih murah.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, lahan pertanian di Kabupaten Cilacap terdiri dari lahan sawah seluas 64.744 hektare atau 30,27 persen. Kemudian lahan bukan sawah seluas 60.084 hektare atau 28,10 persen, serta 89.022 hektare atau 41,63 persen merupakan lahan bukan sawah.
Adapun lahan sawah di Kecamatan Kesugihan seluas 2.829 hektare, dengan produktivitas mencapai 7 ton/hektare. Dalam setahun, petani dapat menikmati dua kali masa panen. Namun apabila mendapat pasokan air dari irigasi serayu, panen dapat dilakukan tiga kali dalam setahun.
“Desa Pesanggrahan terdapat pompa air peninggalan masa kolonial yang masih berfungsi dengan baik, dengan beberapa saluran irigasi yag masih terpelihara. Aspirasi dari petani, kami mohon agar suplai irigasi yang diatur BBWSO dapat ditambah,” kata Camat Kesugihan, Cardian Galih Wicaksana. (jt/ok)