Home » Belajar Jadi Barista, BLK Dorong Tumbuhnya Bisnis Coffee Shop
Belajar Jadi Barista, BLK Dorong Tumbuhnya Bisnis Coffee Shop (Foto: Dok Timkom Pemkot Pekalongan)

Belajar Jadi Barista, BLK Dorong Tumbuhnya Bisnis Coffee Shop (Foto: Dok Timkom Pemkot Pekalongan)

KOTA-PEKALONGAN, KanalMuria – Dewasa ini kecintaan terhadap sesuatu kebisaan perlu diasah lebih dalam lagi, terlebih jika hal tersebut bersangkutan dengan kompetensi. Seperti salah satu peserta pelatihan barista di BLK Kota Pekalongan, Nur Nuzula Anjani, 20, sebagai pecinta kopi dan senang berkunjung ke Coffee Shop membuatnya tak ingin hanya sekadar menikmati kopi namun ia mencoba mendalami dan berkeinginan memiliki usaha.

“Saya pecinta kopi dan saya suka main ke coffee shop sehingga membuat saya tertarik belajar tentang barista, dan ini merupakan kali pertama saya mempelajari, seneng banget berkesempatan belajar barista di sini karena ini dari pemerintah selain kita gratis, kita juga banyak mendapat ilmu,” terang Nuzula warga asal dari Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.

Ia menjelaskan, awalnya merasa kesulitan karena belum pernah mengetahui tentang barista. Namun dengan keuletan para instruktur memberikan materi, ia menjadi lebih mudah dan enjoy mempelajari barista.

“Di sini kami dilatih untuk membuat espresso karena bisa dibuat apa saja seperti coffee latte, cappucino, atau vietnam drink. Ilmu-ilmu itu sangat bermanfaat terutama bagi yang belum memiliki pekerjaan seperti saya, selain mengembagankan skill disini juga ada program magang. Target kedepan saya ingin mengumpulkan modal ketika sudah terkumpul akan membuat usaha mendirikan cafe sendiri,” katanya, dikutip dari pekalongankota.go.id.

Lebih lanjut, kepala UPTD BLK Kota Pekalongan, Helmy Hendarsyah menyebutkan pelatihan barista memanfaatkan dana yang bersumber dari DBH CHT ini diikuti 16 peserta didominasi usia muda, dilaksanakan sejak 4 September-12 Oktober 2023.

“Tujuan pelatihan ini tentunya untuk mengurangi pengangguran dan melatih peserta pelatihan untuk mempunyai kompetensi yang mumpuni juga, sasarannya kaum milenial dimana mereka juga membutuhkan tempat apresiasi untuk berwirausaha. Kemudian ketika seorang barista mempunyai usaha tentunya dibutuhkan tenaga pendukung lainnya, misalnya tenaga yang membuat roti atau makanan lain, jadi paling tidak akan ada 2-4 yang terserap,” tuturnya.

Sementara itu, Hasan Basya, Instruktur barista di BLK yang juga bekerja di salah satu Coffee Shop di Kota Pekalongan mengantarkan peserta diedukasi dari mulai pengenalan jenis biji kopi, pengolahan biji kopi, pengenalan alat, mulai mengoperasikan sampai dengan membersihkan dan maintenance.

“Antusiasnya cukup bagus, mereka lebih antusias saat praktik, selain itu juga kami ajarkan wawasan pelayanan karena barista harus bisa melayani customer, kebersihan juga harus dijaga dan harus ramah pelanggan. Mereka juga perlu bisa meracik minuman yang baru, memodifikasi minuman apa, supaya lebih berkembang lagi,” ungkapnya. (jt/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *