
Pati – Musim kemarau ekstrem kembali memberikan sentimen positif di pasar komoditas lokal. Di Kabupaten Pati, harga bawang merah lokal tercatat menurun, menembus angka Rp35.000 per kilogram—angka terbaru yang dilaporkan pada Senin, 1 September 2025 .
Penurunan ini diungkapkan melalui keterangan dari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati, Bhakti Junior Isrony. Informasi disampaikan oleh petugas analis perdagangan, Suwardi, yang menyatakan bahwa kondisi saat ini menunjukkan kecenderungan menurunnya harga bawang merah lokal .
Salah satu faktor penyebab turunnya harga adalah adanya musim kemarau yang sangat terik. Kondisi ini disebut-sebut telah membantu menekan harga bawang merah lokal di pasar Kabupaten Pati, menciptakan dinamika harga yang lebih bersahabat bagi konsumen .
Meski penurunan harga ini cukup menguntungkan masyarakat, belum ada sinyal perubahan musim tanam yang signifikan. Belum terdengar kabar dimulainya panen baru di Pati atau sekitarnya, sehingga belum diketahui apakah harga akan kembali menguat dalam waktu dekat.
Namun, masih banyak ketidakpastian menyelimuti pasar. Apakah ini hanya penurunan musiman akibat cuaca? Ataukah mulai terjadi perbaikan distribusi pasokan dari sentra produksi lokal seperti Wedarijaksa, Jakenan, atau Jaken? Belum ada pernyataan resmi yang menjawab spekulasi tersebut.
Kendati begitu, baik konsumen maupun pedagang menyambut baik penurunan harga kali ini. Pasalnya, angka Rp35.000 per kilogram dinilai memberi sedikit angin segar ketimbang harga tinggi sebelumnya yang sempat menghimpit daya beli. Ke depannya, masyarakat tentu berharap harga tetap stabil, atau bahkan turun lebih rendah jika pasokan memadai. /TIM