Home » Batang Kali Pertama Punya SMK dengan Jurusan Agribisnis Ruminansia
Batang Kali Pertama Punya SMK dengan Jurusan Agribisnis Ruminansia

Batang Kali Pertama Punya SMK dengan Jurusan Agribisnis Ruminansia (Foto: Dok MC Batang)

BATANG, KanalMuria – Kabupaten Batang pertama kalinya telah memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pertama yang membuka jurusan agribisnis secara ruminansia pengolahan peternakan. Sekolah itu adalah SMK Peternakan Lembah Hijau di Kecamatan Reban.

“Sekolah ini sebenarnya adalah bentuk dari keprihatinan, karena banyak pelajar setelah lulus ternyata pada nganggur dan banyak anak anak lulusan SLTP yang tidak punya kesempatan untuk sekolah lagi karena biaya sekolah mahal,” kata Kepala Sekolah Dani Irawati saat ditemui di SMK Peternakan Lembah Hijau, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Rabu (11/1).

Ia menyampaikan, menyusur mencari anak-anak yang tidak berkesempatan sekolah, karena pembayaran di sekolah ini hanya sebesar Rp 50 ribu per bulan. Itu pun kalau yang mampu, jika yang tidak mampu tidak perlu membayar dan itu sudah bisa plus include tinggal di asrama.

“Konsepnya sendiri tidak seperti sekolah yang seperti pada umumnya, karena pendalaman karakter kemudian antara masukan dengan keluarannya itu harus luar biasa. Pembelajaran disini yang pertama kali diberikan adalah pendidikan pendalaman karakter saat awal masuk selama 3 bulan,” jelasnya, seperti dikutip dari laman batangkab.go.id.

Aktivitas siswa diajarkan bangun pukul 03.00 WIB sudah memakai seragam, kemudian salat dan wajib hafalan, sehingga siswa mendapatkan pengajaran agama, dan barulah mulai Kegiatan Belajar Mengajar.

“Kebetulan kita ditetapkan sebagai salah satu SMK di Indonesia baru satu menjadi sentra kewirausahaan pemuda yang menyangkup kalau yang lainnya kan pemuda pada umumnya. Kalau ini di SMK kita dicanangkan oleh Kemenpora di tahun 2019 itu sebagai sentra kewirausahaan pemuda,” terangnya.

Jurusan yang bisa dipilih agribisnis secara ruminansia pengolahan peternakan dimana hewan dipilih yang memiliki 4 lambung seperti sapi, kambing, kerbau dan domba. Nanti dengan hewan tersebut diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual. Contohnya es krim, yoghurt dan susu, sehingga dapat dipasarkan dengan didukung oleh Bank Indonesia Tegal.

Peluang kerja di sekolah cukup baik dengan melihat alumni ada yang dikirim ke luar Negeri Jepang sebanyak dua anak dan New Zealand dua anak juga. Lainnya ada yang diterima di perguruan Indonesia yang rata-rata mendapatkan Bea Siswa.

“Kendala yang dialami, memang siswa yang kita terima masih minim karena sekolah ini satu angkatan, karena hanya bisa menerima 25 anak saja. Ke depan dari Kemendikbud meminta untuk ada penambahan kapasitas siswa,” harapnya.

Sementara itu, Salah satu siswa SMK Peternakan Lembah Hijau Irfan mengatakan, bersekolah di sini diajarkan yang pertama kali didapat harus bisa berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua dan bahkan kepada teman. Di sini memanggil teman harus menggunakan kata siswa baru namanya.

“Kemudian, pembelajaran untuk kelas 10 dan 11 berbeda, karena pada waktu kelas 10 masih mempelajari dasar kesehatan dan pemeliharaan hewan. Barulah masuk kelas 11 sudah mulai bervariasi yang tujuan untuk memahami pembibitan dan aneka ternak itu menjadi alasan saya masuk ke sekolah ini,” ungkapnya.

Di sekolah ini siswa juga diwajibkan merawat hewan yang ada, hingga dibagikan jadwal piket bertanggung jawab merawat hewan setiap harinya siswa kebagian semua. “Mulai dari mencari rumput, terus memberi makan, dan sampai kesehatan hewan,” ujar dia. (jt/ok)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *