
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Tayu pada Selasa pagi, 17 Juni 2025, mengakibatkan bencana banjir di sejumlah titik wilayah tersebut. Guyuran hujan yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB membuat air meluap dan menggenangi berbagai area, terutama di sekitar Jalan Barat Alun-Alun Tayu, ruas Bondol–Gunung Wungkal, serta pemukiman Dukuh Widengan dan Belah, Desa Margomulyo.
Luapan air berasal dari Kali Warung yang tidak mampu menampung derasnya aliran air hujan. Debit air yang meningkat drastis membuat sungai meluber ke permukiman warga. Air banjir masuk ke rumah-rumah di Dukuh Widengan dan Belah dengan ketinggian mencapai sekitar 40 hingga 50 sentimeter, setara dengan lutut orang dewasa.
Selain merendam pemukiman, banjir juga menenggelamkan belasan hektare sawah yang baru saja ditanami. Hal ini menambah penderitaan warga yang bergantung pada hasil pertanian. Puluhan, bahkan diduga ratusan rumah, terdampak banjir, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Meski banjir membawa kerugian material, kabar baiknya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sejauh ini, nilai pasti kerugian yang dialami warga belum dapat dipastikan. Proses pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan oleh warga bersama aparat setempat.
Pemerintah setempat bersama lembaga terkait kini sedang berupaya mengevakuasi warga yang terdampak serta menyalurkan bantuan awal. Mereka juga fokus pada penanganan genangan air agar aktivitas masyarakat dapat segera pulih seperti semula.
Kejadian ini menjadi peringatan penting akan perlunya langkah konkret dalam upaya mitigasi banjir di Tayu. Diharapkan ada perbaikan sistem drainase, normalisasi sungai, serta pembangunan infrastruktur pendukung untuk mencegah banjir serupa di masa mendatang.
(Asc)