Banjarnegara dan Wonosobo Tanda Tangani MoU Penataan Kawasan Dieng oleh Kementerian PUPR

BANJARNEGARA, KanalMuria – Pemkab Banjarnegara dan Wonosobo menandatangani nota kesepatan (MoU) terkait penataan kawasan Dieng. MoU ini ditandatangani Pemkab Banjarnegara dan Wonosobo, dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Penandantangan kesepatan ini dilangsungkan di Pendopo Syalendra, Dieng pada Rabu (09/08). Di mana untuk penataan kawasan Dieng, Kementerian PUPR siap membantu pembangunan fisik, sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) menjadi tertata lebih baik. Sehingga diharapkan akan mendatangkan lebih banyak wisatawan dan meningkatkan lama tinggal dan spending of money.

Kementrian PUPR menggelontorkan dana sebesar Rp 80,7 miliar serta supervisi Rp 2,35 miliar yang bersumber dari APBN dengan lokasi pembangunan di kawasan Dieng yang merupakan aset Pemkab Banjarnegara dan Wonosobo.

Kegiatan penataan kawasan Dieng ini berlangsung selama setahun yang akan berakhir pada 18 Juli 2024. Lokasi pekerjaan ada 5 yaitu Kawah Sikidang, Telaga Warna dan Sikunir, Candi Arjuna dan Aswatama, dengan mencakup dua kabupaten yaitu Banjarnegara dan Wonosobo.

Setelah selesai pembangunan proyek nasional kawasan Dieng tersebut dari pihak PUPR akan menyerahkan hibah kepada Pemkab Banjarnegara dan Wonosobo. Kegiatan mengutamakan 5T yaitu tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat manfaat dan tepat administrasi.

Pj. Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widi Rahmanto, menyambut gembira dengan MoU penataan Dieng, karena akan mendongkrak ekonomi dari bidang pariwisata baik di untuk Banjarnegara maupun Wonosobo.

“Kita harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, paguyuban semua baik parkir, UMKM dan para pedagang sehingga mereka mendukung proyek nasional ini, dan kita harus terus bersinergi,” katanya, dikutip dari banjarnegarakab.go.id.

Pembangunan kawasan Dieng, lanjutnya, sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kawasan Dieng, melalui pembangunan infrastruktur pemukiman agar dapat dinikmati dari keseluruhan objek wisata dan dirasakan masyarakat dan pengunjung. Kemudian, secara historis dan sense of belonging dan meningkatkan lama berkunjung dan lama tinggal bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Dieng. (jt/ok)