
Bangun Cianjur Pasca Gempa, Abipraya Dirikan 151 Huntap Tahap II (Foto: Dok Kementerian PUPR)
CIANJUR, KanalMuria – PT Brantas Abipraya (Persero) siap membangun hunian tetap (Huntap) pasca bencana gempa bumi tahap II untuk masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Pembangunan Huntap dilaksanakan dengan menggunakan teknologi rumah tahan gempa dengan rumah instan sederhana sehat (RISHA) di Desa Cipeujeuh, Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur di atas lahan 1,9 hektar.
“Sebanyak 151 unit Huntap tahap II dengan teknologi rumah tahan gempa RISHA akan dibangun di atas lahan 1,9 hektar. Saat ini proses pembangunan hunian tetap sudah mulai berjalan dan akan diperuntukkan masyarakat Cianjur yang terdampak bencana alam gempa bumi,” ujar Purnomo Direktur Operasi II PT Brantas Abipraya (Persero)
Dilansir dari laman kemenpupr.go.id, Purnomo menjelaskan, pengerjaan pembangunan Huntap tersebut akan berfokus dan terakselerasi agar dapat segera dirasakan manfaatnya dan digunakan untuk relokasi masyarakat yang rumahnya rusak, serta berada di jalur sesar aktif Cugenang.
“Huntap ini akan dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai. Selain itu, lokasi Huntap ini sangat strategis karena berada di lingkungan Kantor Kecamatan Mande dan di pinggir jalan provinsi. Masyarakat nantinya akan diupayakan bisa senyaman mungkin untuk menempati hunian baru ini,” jelas Purnomo.
Saat ini sudah ada 18 unit RISHA yang telah selesai dibangun, 54 unit terinstal, 50 unit tertutup atap dan 82 tertangani dan sudah siap proses pembangunannya. Kondisi lokasi pembangunan RISHA tersebut sebanyak 40 persen merupakan lahan datar dan 60 persen lahan berkontur dan rencananya kawasan ini juga akan dilengkapi dengan sumur bor dan jaringan listrik.
Teknologi RISHA sendiri adalah perwujudan sebuah rumah dengan desain modular yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 SR mengguncang Cianjur pada Senin (21/11). Dalam bencana ini, tercatat sebanyak 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian. Tak hanya itu, banyak bangunan yang rusak berat akibat gempa, sebanyak 8.151.
Sedangkan rumah rusak sedang mencapai 11.210 unit dan rusak ringan 18.469 unit. Fasilitas umum juga tak luput terkena dampak, sejumlah 525 sekolah, 269 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung kantor rusak akibat gempa.
“Kami akan terus berupaya, berkontribusi penuh memberikan yang terbaik untuk pembangunan kembali infrastruktur Cianjur. Pembangunan RISHA ini juga akan kami kebut penyelesaiannya agar manfaatnya dapat lekas dirasakan oleh masyarakat,” ujar Purnomo. (jb/ion)