
Lima SD dan SMP Peraih Adiwiyata Provinsi Diganjar Hadiah Rp 300 Juta (Foto: Dok Kominfo Rembang)
REMBANG, KanalMuria – Lima sekolah di Kabupaten Rembang dikukuhkan Sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kelima sekolah itu yakni SDN 2 Dorokandang, SDN 2 Selopuro Kecamatan Lasem, SMPN 1 Pancur, SMP 2 Pamotan dan SMP 1 Rembang.
Pengukuhan kelima Sekolah Adiwiyata dihadiri Bupati Rembang Abdul Hafidz. Semakin semarak karena SDN 2 Selopuro sebagai tuan rumah melibatkan paguyuban wali murid untuk menggelar bazar UMKM di depan sekolah.
Dalam kesempatan itu Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan lima sekolah itu dan telah menyiapkan hadiah sebesar Rp 300 juta kepada kelima sekolah tersebut.
“Kami berikan apresiasi dengan penghargaan kepada sekolah yang mendapatkan Adiwiyata. Kalau tingkat mandiri kita beri Rp 500 juta, nasional Rp 400 juta dan provinsi Rp 300 juta,” ungkapnya, dikutip dari laman rembangkab.go.id.
Hadiah Rp 300 juta tersebut dimasukkan dalam perencanaan tahun 2023 ini dan bisa dimanfaatkan tahun 2024 mendatang. Hadiah sebesar Rp 300 juta tersebut nantinya bisa dipergunakan untuk membiayai sarana prasarana sekolah yang menjadi prioritas.
Sebelumnya, sejak 2017 Bupati Rembang Abdul Hafidz telah mengimbau seluruh sekolah SD, SMP dan SMA sederajat untuk berlomba-lomba meraih Adiwiyata. Dua sekolah yaitu SMPN 1 Lasem dan SMPN 1 Kaliori tahun 2022 lalu telah sukses membawa nama baik Rembang karena telah meraih adiwiyata tertinggi yaitu tingkat mandiri.
Komitmen Bupati kepada program yang mengupayakan pengelolaan lingkungan sekolah ini karena menurutnya, sangat mendukung pembelajaran anak didik. Jika lingkungan sekolah bersih dan asri akan menambah kenyamanan anak belajar dan kecerdasan karena suplai oksigen yang baik.
Kepala Sekolah SDN 2 Selopuro, Supartin mengatakan penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi ini diraih pada 22 November 2022 lalu. Penghargaan tersebut menjadi momen awal membuat warga sekolah termasuk anak didik menjadi peduli terhadap lingkungan.
“Sekolah kami telah membuat program malu membuang sampah di sembarang tempat. Jadi setiap ada anak membuang sampah sembarangan pasti ada anak yang menegur, jadi harap legowo menerimanya dan melaksanakan, karena itu melaksanakan budaya anak-anak kami,” ungkap Supartim
Program kedua SDN 2 Selopuro dan keempat sekolah lainnya yang mendapatkan Adiwiyata ini, yaitu membuat karya berbahan limbah. Di antaranya bekerjasama dengan ibu-ibu siswa yang membuat karya dari bahan limbah dan telah dipamerkan dan dijual di stand- stand bazar tadi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rembang, Dwi Purwanto mengungkapkan, sejumlah kriteria penilaian Adiwiyata antara lain pengelolaan bidang lingkungan, pengelolaan sampah dan konservasi energi.
“Tiga hal itu yang dipertajam contohnya pengelolaan sampah ada pemilahan sampah organik dan anorganik kemudian dimanfaatkan untuk apa limbah- limbah sampah tersebut. Yang penting dari adiwiyata ini membentuk karakter anak- anak didik kita hidup sehat dan cinta lingkungan,” tuturnya.
Keterlibatan orang tua murid dan pemerintah desa juga diperlukan dalam suksesnya Adiwiyata ini. Kedua pihak inilah yang akan mendukung suksesnya pengelolaan lingkungan sekolah. (iby/de)