Home » Antisipasi Cuaca, Distan Pangan Bantu Petani Atasi Gejolak Harga Cabai
Antisipasi Cuaca, Distan Pangan Bantu Petani Atasi Gejolak Harga Cabai

Antisipasi Cuaca, Distan Pangan Bantu Petani Atasi Gejolak Harga Cabai (Foto: Dok MC Magelang)

MAGELANG, KanalMuria – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang bergerak cepat dalam mengantisipasi gejolak harga cabai akibat pengaruh cuaca yang kurang bersahabat.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikulutura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ade Srikuncoro Kusumaningtyas mengatakan, gejolak harga komoditas hortikultura tersebut bukan dikarenakan kekurangan pasokan tetapi lebih karena karakteristik dari komoditas tersebut.

Seperti diketahui karakteristik dari tanaman cabai sangat bertumpu pada musim, sehingga mudah rusak oleh hama (perishable). Di lain sisi, daya tahan cabai segar hanya berkisar antara satu sampai tiga hari. Semakin rendah kesegarannya, maka akan semakin jatuh harganya.

“Kemudian juga banyak para petani yang menanam cabai ini sebenarnya bukan pada musimnya. Karena jika di musim hujan ini sebaiknya menanam tanaman yang tidak rentan dengan hama penyakit,” kata Ade, dikutip dari laman magelangkab.go.id, Selasa (24/01).

Lain halnya dengan komoditas padi, tebu atau kedelai yang memiliki kebijakan pro-produsen, komoditas hortikultura memiliki kebijakan pro-konsumen. Ketika harga tinggi, petani terkesan ‘terancam’ oleh operasi pasar, tetapi ketika harga jatuh mereka merasa dibiarkan.

Untuk itu, lanjut Ade, Distan Pangan Kabupaten Magelang bergerak cepat melalui program bantuan dan kegiatan yang berpihak penuh kepada petani. Mulai dari sisi hulu, pendampingan selama masa budi daya hingga sisi pasca panen untuk menjaga ketersediaan.

Dalam program itu melalui kelompok Champion, cabai para petani di Kabupaten Magelang sudah ada komitmen penjualan cabai dengan Kementerian Pertanian untuk bantuan sekitar 3.000 hektare tanaman cabai. Penjualan cabai itu diakomodasi oleh koperasi yang dibentuk Kementan.

Dalam program itu juga terkait antisipasi saat harga cabai melambung hingga Rp 50 ribu, yakni dengan subsidi sebesar Rp 5 ribu per kilogram. “Tahun ini bantuan seluas 400 hektare dengan komitmen 880 ton untuk dikirim ke Pasar Induk Jakarta melalui Kementerian Pertanian,” kata Ade.

Sementara itu terkait ketersediaan dan kebutuhan cabai untuk Kabupaten Magelang, Ade memastikan masih aman tercukupi. Hasil panen cabai para petani dari wilayah potensial seperti Sawangan, Kajoran, Dukun, Srumbung, dan lainnya sangat melimpah.

Bahkan jika dilihat dari kebutuhan pasar lokal wilayah Magelang, hasil panen cabai setiap musimnya mengalami surplus.

“Ketersediaanya cukup banyak, hanya sebagian saja untuk lokal dan sisanya bisa distribusikan ke wilayah lain. Selain itu pemerintah juga mengajak pihak swasta dan ASN untuk dapat menyerap produk dari petani. Selain itu ada beberapa provinsi yang sudah menghubungi Dinas Pertanian, seperti Kota Jambi akan bekerja sama untuk pembelian cabai itu,” jelasnya. (jt/ok)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *