
Ganjar Minta Penanganan Sungai Lusi Jadi Prioritas Kementerian PUPR (Foto: Istimewa)
GROBOGAN, KanalMuria – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkritisi keberadaan tanggul Sungai Lusi yang menjadi pemicu banjir berkepanjangan di Grobogan, Kudus, Jepara, dan Pati. Untuk itu, Ganjar menginginkan penanganan Sungai Lusi menjadi prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Untuk tanggulnya tidak terlalu sulit, karena tinggal menambal. Tetapi masalahnya ini mesti jangka Panjang. Sehingga Sungai Lusi segera ditangani. apalagi dengan perubahan cuaca yang cukup ekstrem ini,” kata orang nomor satu di Jateng ini, di depan sejumlah awak media, ketika meninjau perbaikan tanggul Sungai Lusi yang jebol di Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jumat (13/1).
Gubernur juga sudah menyampaikan masalah penanganan Sungai Lusi, berikut banjir yang terjadi di Grobogan, Kudus dan Pati, kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Untuk itulah Menteri PUPR telah mengunjungi Jepara, Pati dan Kudus pada Kamis (12/1).
Ganjar juga meminta Kementerian PUPR melakukan penanganan Sungai Lusi menjadi prioritas. “Pak Menteri PUPR sudah keliling ke Kudus, Jepara, sampai Pati. Saya sudah bilang kepada Pak Basuki,” ungkap Ganjar.
Banjir yang terjadi di pedesaan dan area persawahan di Kecamatan Brati dan sekitarnya, selain dipicu aliran air dari pegunungan Kendeng Utara, juga disebabkan luapan Sungai Lusi dari arah Blora. Luapan Sungai Tuntang juga menambah beban yang menyebabkan banjir sulit surut. Ditambah curah hujan yang tinggi akhirnya menjadikan sungai meluap.
Ganjar juga menyebutkan pihak PUPR Kabupaten juga telah membuat usulan tentang penanganan Sungai Lusi. “Nanti saya backup untuk diteruskan ke Pak Basuki agar daerah-daerah kritis ini terdeteksi sejak awal. Sehingga ada titik-titik yang bisa kita lakukan dengan peringatan dini,” ujarnya.
Saat di lokasi, Ganjar juga mencermati keberadaan pegunungan Kendeng Utara yang gundul. “Kalau saya lihat bukan karena galian C, tapi mengonversi tanaman dari tanaman keras ke tanaman semusim. Sekarang tanamannya kan jagung. Menurut saya mestinya harus tanaman keras lagi,” lanjut Ganjar.
Menurut Gubernur, kalau pegunungan Kendeng Utara hanya ditanami jagung, maka air hujan dari sana tetap akan sampai ke Brati. “Satu jam hujan di sana sudah sampai sini. Ini musti ditata bareng-bareng. Kalau nggak, kita akan mengalami situasi yang buruk,” ungkap Ganjar.
Menyangkut penanganan banjir di Grobogan, Gubernur mengatakan Pemkab Grobogan sudah menjalankan dengan berbagai langkah. Dari menyiapkan DED dan sodetan di kawasan genangan. Termasuk untuk penanganan jangka pendek dengan perbaikan tanggul sungai yang sudah dikerjakan BBWS.
Sementara Bupati Grobogan Sri Sumarni mengungkapkan tanggul Sungai Lusi di Desa Karangsari sering jebol karena tidak mampu menahan arus dengan debit air tinggi saat cuaca ekstrem. Demikian pula banjir di Kecamatan Brati terjadi hampir setiap tahun.
“Akibat banjir ini, seribu hektare lebih lahan pertanian gagal panen atau tidak bisa ditanami. Termasuk Desa Karangsari ini gagal panen,” jelas Bupati. (iby/de)