Home » Disdikbud Kendal Telah Mendata 63 Sekolah yang Rusak Akibat Banjir
Disdikbud Kendal Telah Mendata 63 Sekolah yang Rusak Akibat Banjir

Disdikbud Kendal Telah Mendata 63 Sekolah yang Rusak Akibat Banjir (Foto: Dok Pemkab Kendal)

KENDAL, KanalMuria – Curah Hujan tinggi yang melanda Kabupaten Kendal mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa wilayah, selain masyarakat tedapat tempat belajar mengajar atau Sekolah mengalami kerusakan karena banjir, Selasa (10/1).

Adapun dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal terdapat 63 sekolah mengalami kerusakan akibat banjir. Kepala Disdikbud Wahyu Yusuf Akhmadi menjelaskan, Bupati telah memerintahkan untuk segera melakukan identifikasi dan inventarisir kebutuhan sekolah.

“Perintah Bupati telah kita laksanakan semacam rincian kebutuhan yang memang saat ini dibutuhkan sekolah akibat dampak banjir, seperti estimasi kebutuhan pagar, meja kursi belajar, buku dan peralatan elektronik, kemudian untuk rincian sekolah yang terdampak banjir adalah 48 SD, 8 SMP dan 7 Paud,” ujar Wahyu, dikutip dari laman kendalkab.go.id.

Sementara pada Selasa (10/1) pagi Kadisdikbud mendampingi Bupati Kendal Dico M. Ganinduto dalam meninjau langsung kerusakan sekolah yang terdampak banjir mulai dari SD 1 Sumberejo, SD 2 Kebonadem, SMP 1 Brangsong, dan SD 1 Brangsong.

Lebih lanjut Wahyu menyampaikan, sesuai anjuran langsung dari Bupati agar melakukan perbaikan langsung dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan nomor satu.

Disisi lain Bupati Dico menyampaikan, Pemkab Kendal telah mengambil langkah identifikasi kerusakan-kerusakan yang dialami. Dalam jangka pendek, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPKAD terkait data proposal-proposal yang sudah diajukan.

“Kita segera bangun kembali, melalui dana tak terduga, karena ini adalah dampak dari bencana. Jadi akan kita selesaikan semua, khususnya sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kendal.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Brangsong Nur Buditomo mengatakan banjir yang terjadi di sekolah tahun ini terbilang paling besar karena ketinggian air mencapai 1 meter lebih.

“Kerusakan yang terjadi tentunya peralatan sekolah meja kursi, peralatan elektronik, dokumen – dokumen semua rusak akibat banjir. Dan ini terbilang paling besar banjir yang terjadi di sekolah ini,” jelas Nur Buditomo.

Akibat bencana banjir, kegiatan belajar mengajar baru dapat dilakukan pada hari ke tiga pasca bencana. Nur Buditomo mengatakan pada hari pertama melakukan kerja bakti bersama siswa–siswi untuk membersihkan sekolah. (jt/ok)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *