Home » Peran Penting PMI Dalam Penanganan Bencana di Kabupaten Kudus
Peran Penting PMI Dalam Penanganan Bencana di Kabupaten Kudus

Proses evakuasi warga oleh BPBD dan PMI Kudus (Foto: Dok PMI Kudus)

KUDUS, KanalMuria – Berbagai pihak turut andil dalam menanggulangi bencana banjir yang melanda puluhan desa dari lima kecamatan di Kabupaten Kudus. Salah satunya Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus.

Koordinator Lapangan (Korlap) PMI Kudus, Toriqul Mufid, 34, menjelaskan, pihaknya sebagai organisasi non pemerintah, sifatnya membantu menangani. Terutama membantu rencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus dalam situasi tanggap darurat.

“Di setiap kegiatan dari BPBD kami selalu terlibat. Kami selalu melakukan koordinasi jika ada situasi tanggap darurat. Seperti kemarin waktu penanganan banjir, BPBD meminta tolong mengirim tim evakuasi dari PMI. Misalkan memerlukan yang lain, tinggal dikomunikasikan,” jelas Toriq kepada KanalMuria, Selasa (10/1).

Dalam penanganan bencana, dia mengungkapkan, PMI Kudus tidak sekadar membantu dipenanganan kesehatan korban terdampak. Namun juga mengevakuasi, mendirikan dapur umum, mendistribusikan bantuan kebutuhan bahan pangan pokok hingga air bersih.

Terkait menyalurkan bantuan kebutuhan sehari-hari dan bahan pangan pokok, PMI menerima bantuan itu dari BPBD dan kemudian memberikannya kepada para korban terdampak bencana. “Jika dari BPBD tidak ada, kami membeli sendiri menggunakan dana dari sumbangan masyarakat melalui Bulan Dana. Jadi dari masyarakat, kembali lagi untuk masyarakat,” ujarnya.

“Seperti beberapa hari kemarin, saat ada longsor di daerah Kudus atas itu ya kami membelinya untuk disalurkan ke sana,” lanjut Toriq.

Sementara untuk keterlibatan di dapur umum, PMI tidak terlibat secara langsung. Toriq menjelaskan, karena anggota PMI mayoritas merupakan relawan dari kalangan mahasiswa.

“Karena memang relawan kita berasal dari mahasiswa, sehingga banyak yang disibukkan dengan kegiatan kampus seperti tugas dan lainnya, jadi jangan dipaksakan. Karena itu, kami mendirikan dapur umum di Kantor PMI Kudus,” katanya.

Pendirian dapur umum di kantor memang ditujukan untuk memudahkan pendistribusian bantuan oleh relawan. Selain itu, juga untuk memudahkan menampung bantuan dan kemudian disalurkan kepada yang memerlukan.

“Di dapur umum kami waktu awal-awal banjir, memasak untuk tiga kali makan dalam satu hari masak. Namun saat ini hanya dua kali, sekitar 800 sampai 1.000 porsi untuk pengungsi dan warga yang tidak tercover bantuan,” imbuh Toriq.

Toriq menambahkan, PMI juga berperan untuk mengcover para korban terdampak yang belum memperoleh bantuan. “Data dari assessment itu tidak selalu valid, mungkin saja ada yang terlewat. Itu manusiawi kok, jadi kami mengcover warga-warga terdampak yang belum mendapat bantuan,” tegasnya. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *