
Peternakan Modern Terpadu di Desa Megeri Diharap Segera Terwujud (Foto: Dok Dinkominfo Blora)
BLORA, KanalMuria – Pemkab Blora terus berharap agar program peternakan modern terpadu dari hulu ke hilir di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan bisa segera terwujud dan berhasil. Harapan itu disampaikan Bupati Blora Arief Rohman, Sabtu (8/1)
“Pemkab berharap program peternakan modern di Megeri itu berhasil. Sehingga nantinya bisa untuk percontohan, dicopy paste ke beberapa daerah di Blora yang memang berpotensi. Jadi 15 kecamatan lainnya nantinya kita dorong untuk ikut,” kata Bupati Blora Arief Rohman, saat mengikuti Rapat Kerja Teknis (Rakernis) PT Andini Blora Gama Sejahtera (ABGS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bupati yang didampingi Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, saat mengikuti Rakernis yang membahas rencana kerja strategis PT. ABGS di tahun 2023. Dikatakan, tidak hanya peternakan saja, melainkan sektor-sektor lain yang mampu mendukung peternakan terpadu juga akan terus didorong.
“Mimpi kita dari hulu ke hilir, mulai dari pakannya, penggemukan ya, bahkan bisa sampai ke pengolahannya, pengolahan menjadi mungkin nugget sosis kita bayangkan sampai di sana. Agar masyarakat di sekitarnya bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” harapnya.
Soal infrastruktur di Megeri, Bupati Arief mengatakan Pemkab komitmen untuk memperbaiki. Saat ini Pemkab masih menunggu Proyek Strategis Nasional Bendungan Gerak Karangnongko.
“Tentunya infrastruktur masih kita galakkan. Untuk infrastruktur di Megeri, ini kami masih menunggu Bendung Gerak Karangnongko. Khawatirnya kita mulai pembangunan jalan malah terkena bendungan,” ungkapnya.
Diketahui, Blora akan membangun peternakan sapi modern terpadu dari hulu ke hilir. Penandatanganan kerja sama operasional atau KSO, antara PT Andini Blora Gama Sejahtera (ABGS) dan Universitas Gajah Mada (UGM) telah dilakukan.
Yang bakal menjadi sentral percontohan, mulai dari pakan dan sebagainya di lahannya UGM seluas 300 hektare. Saat ini UGM mempunyai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang dikelola Fakultas Kehutanan UGM.
Berada di wilayah Blora dan Ngawi dengan luasan hampir 11 ribu hektare. Harapannya, hal itu bisa memberi manfaat untuk masyarakat di kawasan KHDTK. Sebab di sekitar kawasan masih banyak desa yang tergolong miskin dan perlu pendampingan. (iby/ok)