
PVMBG: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi (Foto: Dok PVMBG)
SERANG, KanalMuria – Gunung Anak Krakatau (GAK) dilaporkan kembali erupsi. Informasi tersebut disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau Kamis, (5/1), 00:13 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 750 m di atas puncak atau kurang lebih 907 m di atas permukaan laut (mdpl),” kata Anggi Nuryo Saputro, petugas penyusunan pelaporan berdasarkan keterangan tertulis dikutip dari laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau (GAK), Anyer, Kabupaten Serang.
Anggi dalam keterangannya menyebut abu erupsi Gunung Anak Krakatau berwarna kelabu dengan intensitas cukup tebal. Abu vulkanik itu disebutnya mengarah ke timur laut.
Atas aktivitas gunung api itu, PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat. Masyarakat dilarang aktivitas mendekat Anak Krakatau.
“Masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” lanjutnya.
Siang ini, melalui situsnya, PVMBG melaporkan tinggi asap kawah Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung mencapai 150 meter dengan teramati berwarna putih, kelabu dan hitam. Anggi dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini masih berstatus Siaga Level III.
Sepanjang Rabu (4/1) dari 00.00-24.00 WIB, terpantau aktivitas Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 157 mdpl mengepulkan asap kawah ketinggian antara 25-150 meter. Asap teramati berwarna putih, kelabu serta hitam, secara visual gunung api tersebut tertutup kabut.
GAK mengeluarkan letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 40-65 milimeter dan durasi 20-97 detik. Sedangkan frekuensi rendah sebanyak tujuh kali kejadian dengan amplitudo 15-35 milimeter, dan durasi 8-27 detik.
Begitu juga hybrid atau fase banyak yang terjadi lima peristiwa. Fase itu terjadi dengan amplitudo 25-40 milimeter, S-P – detik dan durasi 6-11 detik.
Vulkanik dangkal dengan lima kejadian dengan amplitudo 26-44 milimeter dan durasi 6-14 detik. Sementara vulkanik dalam dengan tujuh kejadian dan amplitudo 34-55 milimeter, S-P -22 detik dan durasi 7-11 detik.
Mikrotremor atau tremor menerus dengan amplitudo 1-30 milimeter dan amp dominan lima milimeter. “Dengan demikian, masyarakat, wisatawan dan pendaki dilarang mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Sementara itu, masyarakat pesisir Pantai Carita Kabupaten Pandeglang tidak terpengaruh adanya erupsi GAK,” imbau PVMBG.
Sebelumnya, pada Rabu (4/1) sore kemarin, erupsi GAK menyemburkan abu mencapai 3.157 mdpl. Erupsi Anak Krakatau pertama terjadi pada Selasa (3/1) kemarin, dengan ketinggian kolom abu mencapai 100 meter. (iby/syn)