Home » Sinergi Antarwarga Pendidikan Kunci Sukses Inovasi Pembelajaran  
Sinergi Antarwarga Pendidikan Kunci Sukses Inovasi Pembelajaran  

Sinergi Antarwarga Pendidikan Kunci Sukses Inovasi Pembelajaran  (Foto: Dok Kemendikbudristek)

JAKARTA, KanalMuria – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) senantiasa berkomitmen menjamin tercapainya sinergitas peran antara sekolah, kepala sekolah, guru, siswa dan komunitas dalam menciptakan inovasi pada pembelajaran di sekolah.

Memahami pentingnya sinergi yang harus dijalin dengan warga pendidikan tersebut,  Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbudristek mengundang penggerak komunitas belajar se-Indonesia yang telah terdaftar dalam Platform Merdeka Mengajar, untuk berbagi praktik baik dalam “Pekan Komunitas Serentak Berbagi”.

Kemudian, menyadari pentingnya sinergi antarwarga pendidikan, pada kesempatan ini, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menegaskan Kembali, kesuksesan program Sekolah Penggerak, ditentukan dukungan beberapa pihak. Seperti kepala sekolah, guru, siswa, dan komunitas di sekitarnya yang turut mendukung proses belajar yang berpusat pada peserta didik.

“Komunitas dalam Sekolah Penggerak ini terdiri dari sejumlah orang tua, tokoh, serta organisasi masyarakat yang dapat menyokong sekolah dalam meningkatkan kualitas belajar peserta didik,” ujarnya ketika menyosialisasikan kebijakan Merdeka Belajar episode keempat yang bertajuk Program Organisasi Penggerak, seperti dilansir pada laman kemendikbud.go.id.

“Komunitas menjadi kunci dari berbagai program yang sedang dijalankan karena Bapak/Ibu praktisi pendidikan yang tergabung itu secara rutin berkolaborasi, saling berbagi dan saling menggerakkan menuju satu tujuan, berorientasi kepada murid, salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD dan Dikdasmen), Iwan Syahril saat menghadiri kegiatan ini secara luring.

Sementara itu, menyinggung proses transformasi pendidikan yang secara langsung menyebabkan banyaknya perubahan dalam proses pembelajaran diakui Dirjen Iwan sebagai sebuah keniscayaan. Ia mengatakan, kondisi tersebut sering kali membuat banyak orang tidak nyaman. Namun Iwan meyakini bahwa kemajuan mensyaratkan untuk bergerak ke depan atau berjalan ke satu titik yang menjadi tujuan bersama.

“Partisipan yang hadir di kegiatan hari ini adalah penggerak komunitas yang luar biasa, yang saya lihat terus bersemangat, terus berjuang dalam melakukan transformasi di pendidikan, salah satunya dengan berjejaring dalam komunitas penggerak seperti ini,” imbuhnya.

Kegiatan Pekan Komunitas Serentak Berbagi mendapat antusiasme yang besar dari tenaga pendidik di seluruh Indonesia. Total partisipan mencapai 60.000 lebih tenaga pendidik yang turut berpartisipasi. Bahkan, webinar dengan judul “Identifikasi Kekuatan Sekolah dengan Fasilitas Terbatas” sebagai webinar pembuka di hari pertama, diikuti oleh 3.528 tenaga pendidik.

“Hal ini merupakan bukti nyata bahwa tenaga pendidik antusias dalam terus belajar untuk pengembangan diri menciptakan inovasi pada pembelajaran di sekolah yang berpusat pada peserta didik,” ujar Iwan optimistis. (eds/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *