
Mengenal Kerajinan Bedug Asal Grabag, Beri Garansi Seumur Hidup (Foto: Dok Pemkab Magelang)
MAGELANG, KanalMuria – Bedug masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia untuk diletakkan di tempat ibadah masjid. Salah satunya di Kabupaten Magelang, bedug masih selalu ada dan terpajang di serambi masjid. Hal itu yang selalu menjadikan motivasi bagi Khuzaemadi, lelaki paruh baya pemilik kerajinan Agung Barokah asal Dusun Bleder, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, yang sampai saat ini masih terus menekuni kerajinan bedug.
“Awal saya menekuni kerajinan bedug ini di tahun 1991. Modal awal pada waktu itu Rp 1 juta. Sebelumnya saya usaha ternak sapi hampir 12 tahun tapi bangkrut,” kata Khuzaemadi, Selasa (20/12).
Dilansir dari laman magelangkab.go.id, menurut Khuzaemadi, bedug buatannya sudah merambah ke mancanegara di antaranya Italia. Bahkan dia memberikan garansi bedug buatannya mampu bertahan seumur hidup, karena menggunakan bahan kayu yang berkualitas.
“Saya pakai kayu sengon laut. Kayu ini yang membuat saya berani memberi garansi seumur hidup saya. Karena kualitas kayu ini sangat baik. Kalau kentongan biasanya saya pakai kayu nangka,” lanjutnya.
Walaupun Bedug Agung Barokah buatan Khuzaemadi sudah terkenal hingga ke manca negara, dia merasa lebih bangga jika bedug buatannya digunakan masyarakat di Indonesia.
“Kendala sampai saat ini adalah proses pengeringan kayu sengon laut. Karena butuh waktu lama sekitar 8 bulan. Kalau belum kering betul, suaranya juga akan kurang enak ketika dijadikan bedug,” imbuhnya.
Saat ini, sebanyak 9 orang dari tetangga sekitar yang membantunya memproduksi kerajinan bedug. Bahkan salah satu dari karyawannya seorang disabilitas. Baginya kekurangan seseorang tidak dapat menjadi tolok ukur ketidakmampuan. Justru semangat kerja dari penyandang disabilitas ini harus dihargai dan diberikan ruang.
“Memiliki kekurangan bukan berarti dia tidak bisa bekerja. Justru semangat kerjanya tinggi, loyalitasnya tinggi. Ini yang jarang didapatkan pada masa modern sekarang. Nyatanya karyawan saya yang disabilitas, dia mampu kok untuk bekerja. Dan hasilnya juga bagus,” jelas Khuzaemadi.
Sampai saat ini, dia mengaku terbantu dengan adanya media sosial. Mengingat dari awal sistem pemasaran yang dijalankan hanya bermodal dari mulut ke mulut saja.
“Untuk order, sampai saat ini terus mengalir. Lancar. Ini juga berkat kepercayaan pelanggan. Karena memang kami mengutamakan kualitas,” katanya. (jt/ok)