Home » Ribuan Bibit Pohon Ditanam di Beberapa Titik di Pegunungan Kendeng yang Gundul
Ribuan Bibit Pohon Ditanam di Beberapa Titik di Pegunungan Kendeng yang Gundul

Ribuan Bibit Pohon Ditanam di Beberapa Titik di Pegunungan Kendeng yang Gundul (Foto: Dok Pemkab Pati)

PATI, KanalMuria – Setelah beberapa waktu dilanda banjir bandang, dilakukan penanaman 5.000 bibit pohon di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan area perkebunan warga Dukuh Gower, Desa Karangawen, Kecamatan Tambakromo, Kamis (15/12). Ribuan bibit untuk reboisasi tersebut merupakan tanaman keras dan buah serta rumput vertifer.

Reboisasi tersebut merupakan pemikiran dan inisiasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati dalam memberikan mitigasi non struktural melalui penghijauan. Reboisasi dilakukan di wilayah-wilayah berubahnya fungsi hutan yang tumbuhi tanaman semusim.

“Semoga di tempat lain pun dapat dilakukan hal semacam ini. Karena memang banyak orang menyebut bahwa tanaman jagung dapat menyebabkan banjir. Namun pada kesempatan kali ini menjadi bukti bahwa tanaman jagung bisa berdampingan dengan tanaman keras,” kata Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro saat mengikuti kegiatan reboisasi itu.

Menurutnya, jagung yang ditanam warga dapat berdampingan dengan tanaman keras. Selain itu, penghijauan juga dapat dilakukan dengan menanam tanaman keras seperti buah – buahan. Karena tanaman seperti itu, dapat dimanfaatkan hasil buahnya oleh warga yang merawatnya.

Henggar mengatakan, pihaknya akan mengedukasi masyarakat terkait penghijauan hutan yang gundul. Khususnya di wilayah hutan-hutan di Pegunungan Kendeng.

Dia mengegaskan, dalam kegiatan reboisasi itu, memang difokuskan untuk menanam tanaman keras berjenis buah. Henggar juga mengapresiasi peran pemerintah desa setempat yang telah membuat saluran irigasi bernama “Jati Kamulyan”.

Usai kegiatan tersebut, Henggar berpesan agar terus merawat bibit yang ditanam. “Jangan sampai nanti usai penanaman 5.000 bibit ini, selesai acara bubar, terus tidak ada tindak lanjut untuk dirawat, ya otomatis tanaman akan rapuh. Jangan sampai seperti itu. Karena harapan kita tentu lebih banyak ditanam tanaman keras sehingga mampu menjadi daerah tangkapan air hujan,” imbuhnya. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *