
Amankan 1.030 Jenis Fosil Berusia Lebih dari 1,8 Juta Tahun, Pemkab Brebes Bangun Museum Buton (Foto: Dok Pemkab Brebes)
BREBES, KanalMuria – Pemkab Brebes membangun Museum Purbakala, Bumiayu Tonjong (Buton) di Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Brebes. Museum ini bisa dimanfaatkan masyarakat juga untuk menyelamatkan fosil purbakala di Tonjong, Bantarkawung dan Bumiayu yang usianya mencapai 1,8 juta tahun lalu.
“Dengan dibangunnya museum ini, diharapkan dapat menjadi pusat penelitian, pembelajaran sejarah bagi masyarakat luas,” kata Bupati Brebes Idza Priyanti saat meresmikan Museum Buton, pekan lalu.
Dinukil dari laman brebeskab.go.id, Idza mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes yang telah menginisiasi pembangunan museum, para penemu dan pelestari fosil serta masyarakat Desa Galuh Timur yang berperan aktif dalam menjaga, merawat dan melestarikan peninggalan fosil purbakala. Selama ini telah diketemukan fosil sebanyak 1.030 jenis, yang kini disimpan di Museum Buton.
“Dengan dibangunnya Museum Buton maka Brebes akan menjadi magnet masyarakat dunia dan Museum Buton akan menjadi ikon wisata Kabupaten Brebes. Fosil yang ada di Museum Buton merupakan yang spektakuler, karena hanya ada di 5 negara di dunia dan usianya lebih tua dari fosil yang ditemukan di Sangiran,” ungkap Idza.
Camat Tonjong Lukman Hakim, mengaku bangga dengan dibangunnya Museum Buton. Hanya, masih banyak yang harus dibenahi lagi seperti akses jalan yang masih rusak, jembatan yang ambruk, belum adanya saluran listrik dan MCK serta jaringan telekomunikasi seperti Wi-Fi. “Semoga dapat direalisasikan di anggaran 2023, terutama yang di prioritaskan,” tegas Lukman.
Kepala Dinbudpar Brebes melalui Kepala Bidang Kebudayaan Wijanarto menyampaikan amanat surat Kadin yang isinya menerangkan sejarah penemuan dan penelitian terkait fosil-fosil yang ditemukan di situs wilayah Buton.
“Fosil-Fosil mamalia yang ditemukan di Bumiayu dan Tonjong merupakan paling istimewa karena usianya sekitar 2 juta tahun, sehingga merupakan fosil tertua di Pulau Jawa,” terang Wijanarto.
Wijanarto berpesan kepada para OPD untuk ikut bertanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan sekaligus pemanfaatan bangunan museum. Ini bertujuan untuk menyelamatkan benda bersejarah, agar tidak terjadi amnesia sejarah dan lost history terutama bagi masyarakat Brebes.
“Jangan biarkan kami dan para pelestari menjadi gamang. Museum ini yang nantinya menjadi kekuatan bukti history untuk pembangunan kepribadian dan kebudayaan. Melalui proses pelestarian, salah satunya dapat memberikan manfaat bagi penguatan daya tarik wisata, terutama di bidang sejarah dan budaya guna memajukan pariwisata di Kabupaten Brebes,” harapnya.
Usai peresmian, Koordinator Pelestari Fosil Situs Bumiayu Rafli Rizal mengatakan, usaha mewujudkan museum ke pemerintah sudah terwujud. Sehingga, barang-barang yang sudah ada dapat dimanfaatkan sebagai bahan edukasi.
Kendari sudah diresmikan, dia berharap pemerintah bisa segera memperbaiki akses jalan menuju museum. Sebab, ruas jalan sepanjang kurang lebih 3 km belum bisa diperbaiki. (tra/de)