Home » Viral Tarian di Pendopo Kudus, DPRD Soroti Etika Acara KONI
Screenshot_20251231-091604.WhatsApp Business~2

Viralnya video penampilan tarian yang dinilai mengandung unsur erotis dalam sebuah kegiatan di Pendopo Kabupaten Kudus menuai sorotan dari kalangan legislatif. Aksi tersebut diketahui terjadi dalam acara yang digelar oleh KONI Kudus pada Senin malam (29/12) dan dengan cepat menyebar luas di media sosial.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kudus, Mardijanto, mengaku kecewa sekaligus terkejut setelah mengetahui konten video tersebut beredar sejak pagi hari. Ia menilai lokasi acara sangat tidak tepat untuk menampilkan hiburan yang dianggap melanggar norma kesopanan.

Menurut Mardijanto, Pendopo Kabupaten Kudus memiliki nilai simbolik dan historis yang tinggi. Sebagai pusat kegiatan resmi pemerintahan, pendopo seharusnya dijaga kesakralannya, terlebih Kudus dikenal luas sebagai Kota Santri yang menjunjung tinggi nilai religius dan ajaran para wali.

Ia juga menolak anggapan bahwa tarian tersebut merupakan bagian dari cabang olahraga. Mardijanto menegaskan, masih banyak pilihan atraksi olahraga lain yang lebih mendidik dan pantas untuk ditampilkan dalam forum resmi, seperti pencak silat atau bela diri lainnya. Dalam waktu dekat, pihaknya berencana memanggil pengurus KONI Kudus untuk meminta klarifikasi.

Sikap serupa disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Kudus, Ali Ihsan. Ia menyayangkan minimnya nilai edukasi dalam hiburan yang dipilih dan menilai seharusnya kegiatan di lingkungan pemerintah dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat.

Ali Ihsan berharap peristiwa ini menjadi evaluasi bersama bagi seluruh organisasi di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Kudus. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam merancang acara publik, agar tetap selaras dengan etika, norma sosial, serta kearifan lokal yang selama ini dijunjung masyarakat Kudus.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *