
Pemerintah Kabupaten Pati memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah setempat masih dalam kondisi aman sepanjang tahun 2025. Masyarakat pun diminta tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
Kepastian tersebut disampaikan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati. Kepala Bidang Perdagangan Disdagperin Pati, Indyah Tri Astuti, menjelaskan bahwa pihaknya rutin melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pengelola SPBU guna memastikan penyaluran BBM subsidi berjalan sesuai ketentuan.
Menurut Indyah, setiap bulan Disdagperin menerima laporan resmi dari masing-masing SPBU terkait distribusi BBM, khususnya jenis bersubsidi. Dari laporan tersebut, tidak ditemukan adanya indikasi kelangkaan yang mengkhawatirkan di lapangan.
Ia mengakui bahwa pada beberapa bulan sebelumnya, kuota BBM subsidi sempat berada di level menipis seiring mendekati akhir tahun. Namun kondisi itu segera diantisipasi dengan pengajuan tambahan pasokan agar kebutuhan masyarakat tetap tercukupi hingga melewati momen pergantian tahun.
Terkait tambahan kuota, Indyah menuturkan bahwa mekanismenya mengacu pada kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) antara masing-masing SPBU dengan PT Pertamina (Persero). Oleh karena itu, tidak semua SPBU memperoleh tambahan pasokan karena penyesuaiannya didasarkan pada tingkat kebutuhan dan lokasi tertentu.
Di sisi lain, Pemkab Pati tetap mengingatkan pengelola SPBU agar mengelola stok BBM secara cermat, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Optimalisasi pelayanan BBM bersubsidi dinilai penting untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat serta mencegah terjadinya antrean panjang di SPBU.(*)






