
Sejumlah warga Malaysia baru-baru ini menarik perhatian publik dengan menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Republik Indonesia, sambil menegaskan komitmen mereka untuk mencintai dan setia kepada tanah air apabila itu terwujud. Permintaan ini memicu diskusi hangat antara masyarakat kedua negara dan menjadi sorotan media regional.
Menurut laporan, aspirasi tersebut mencuat di tengah momentum peringatan sejarah dan hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia sebagai negara serumpun di Asia Tenggara. Rekaman serta foto-foto yang tersebar di media sosial menunjukkan warga Malaysia yang mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol dukungan mereka terhadap gagasan ini.
Tokoh yang mewakili kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka siap hidup di bawah sistem pemerintahan Indonesia dengan penuh kesetiaan, serta berharap semangat persaudaraan bisa terus tumbuh di antara masyarakat dua negara. Pernyataan ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang kuat.
Namun, ide tersebut bukan tanpa kontroversi. Banyak pengamat menilai langkah seperti ini bersifat simbolis dan historis semata, mengingat Malaysia dan Indonesia masing-masing merupakan negara berdaulat dengan sistem pemerintahan dan konstitusi yang berbeda. Diskusi serupa pernah muncul sebelumnya dalam konteks sejarah “Indonesia Raya” yang juga membayangkan persatuan Melayu di Nusantara.
Sebagian kalangan di kedua negara menanggapi gagasan ini dengan skeptis, menyebutnya lebih sebagai ekspresi emosional dari hubungan budaya yang erat daripada proposal yang realistis secara politik. Di sisi lain, sebagian masyarakat justru melihatnya sebagai simbol persatuan serumpun yang bisa memperkuat solidaritas antarwarga di kawasan.
Pemerintah kedua negara sejauh ini belum mengeluarkan komentar resmi mengenai tuntutan atau permintaan tersebut, dan sebagian besar pihak mendorong agar setiap diskusi tetap berada dalam koridor hubungan bilateral dan saling menghormati kedaulatan masing-masing negara. (*)








