Pati – Kapolresta Pati memberikan peringatan keras mengenai potensi bahaya provokasi yang marak beredar di media sosial. Menurutnya, perkembangan dinamika nasional kerap memiliki pola serupa di berbagai daerah, termasuk di Pati. Aspirasi masyarakat memang wajar untuk disuarakan, namun sering kali ada pihak yang menunggangi situasi demi tujuan yang tidak sehat.
Dalam keterangannya, Kapolresta mengungkapkan bahwa aksi massa yang terjadi belakangan ini justru banyak diikuti oleh kalangan pelajar. Ia menyebutkan, berdasarkan data lapangan, sekitar 80 persen peserta aksi berasal dari SMA, SMK, bahkan tingkat SMP. Kondisi ini dinilainya sangat memprihatinkan dan berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masa depan generasi muda.
Ia menegaskan, keterlibatan pelajar dalam aksi yang tidak jelas arah dan manfaatnya harus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Kapolresta menilai bahwa pelajar rentan terpengaruh oleh isu-isu yang tersebar di media sosial tanpa memahami substansi permasalahan yang sebenarnya.
Lebih lanjut, Kapolresta menekankan peran penting guru dan orang tua dalam mengawasi serta membimbing anak-anak agar tidak mudah terprovokasi. Dengan pendampingan yang baik, para pelajar dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, khususnya di ruang digital.
Di akhir pernyataannya, Kapolresta menegaskan komitmen Polresta Pati untuk terus bersinergi dengan semua elemen masyarakat. Upaya bersama ini diharapkan mampu mencegah terjadinya mobilisasi pelajar dalam aksi-aksi yang berpotensi merugikan mereka sendiri maupun masyarakat luas. /TIM
